Diagnosis sesak yang tepat? - ALOPALOOZA Paru-paru - Diskusi Dokter

general_alomedika

Pasien laki-laki usia 62th datang ke IGD dengan keluhan utama sesak napas meningkat sejak 2 hari yll, sesak hilang timbul, sesak tidak menciut, meningkat...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Diagnosis sesak yang tepat? - ALOPALOOZA Paru-paru

    Dibalas 01 Juli 2025, 22:25
    dr.Meidina
    dr.Meidina
    Dokter Umum

    Pasien laki-laki usia 62th datang ke IGD dengan keluhan utama sesak napas meningkat sejak 2 hari yll, sesak hilang timbul, sesak tidak menciut, meningkat dengan aktivitas dan batuk. Sesak sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan telah dirawat di sebuah RSUD. Pada rawatan yang lalu, dilakukan pemeriksaan dahak dengan hasil negatif.

    Pasien juga mengeluhkan adanya batuk berdahak yang meningkat sejak 5 hari yang lalu. Dahak berwarna jernih, bersifat hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu.

    Apakah pasien dapat didiagnosis dengan CAP atau ada diagnosis lain yang lebih tepat?

01 Juli 2025, 22:25
ALO Dokter, apakah pasien ini pernah terdiagnosis TB sebelumnya atau riwayat diberikan OAT?


Jika ada riwayat TB sebelumnya dan tidak ada kekambuhan saat ini, kemungkinan penyakit pasien adalah bronkiektasis sehingga produksi dahak terus menerus bahkan menyebabkan sesak.


Selain itu, pada lobus atas paru kanan tampak dominan fibrosis dan atelektasis. Hal ini bisa kita sebut luluh lobus atas paru kanan. Pada lobus atas paru kiri juga mulai tampak hal tersebut. Kemungkinan lain yang bisa terjadi pada pasien ini adalah mikosis paru karena kondisi perselubungan di apex paru kanan.


Pada pasien ini selain pemeriksaan dahak TCM yang telah dilakukan, bisa kita anjurkan pemeriksaan sputum pewarnaan gram, kultur dahak dan resistansi, atau jika ada tanda imunokompromais bisa dilakukan kultur jamur. Jika tersedia fasilitas CT scan, kita juga bisa anjurkan untuk menentukan diagnosis bronkiektasis, mikosis paru, atau kelainan parenkim lainnya.


Jika kondisi penyakit sudah tersingkirkan (misalnya CAP, bronkiektasis terinfeksi) dan tidak ada TB kambuh, pasien biasanya memerlukan terapi oksigen jangka panjang (dengan target O2 88-93%) dan fisioterapi dada (selain terapi definitif antibiotik atau terapi simptomatis lainnya).