maaf mau berkonsultasi tentang diagnosis epilepsi apakah pasien dengan usia 25 tahun mengalami kejang tonik klonik dan tidak ada riwayat kejang sebelum...
Bagaimana menegakkan diagnosis epilepsi pada pasien dewasa? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana menegakkan diagnosis epilepsi pada pasien dewasa?
maaf mau berkonsultasi tentang diagnosis epilepsi apakah pasien dengan usia 25 tahun mengalami kejang tonik klonik dan tidak ada riwayat kejang sebelum kemudian hasil eeg dapat dikatakan sebagai epilepsi
Epilepsi adalah suatu penyakit otak yang ditandai dengan kondisi atau gejala berikut:
1. Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi atau dua bangkitan refleks dengan jangka waktu antarbangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam.
2. Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks dengan kemungkinan terjadinya bangkitan berulang dalam 1o tahun kedepan minimal 60%. (dikatakan resiko lebih tinggi dari 60 % adalah antara lain apabila terdapat lesi struktural di otak seperti tumor atau malformasi vaskular)
3. Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsi.
Untuk kasus dimana bangkitan baru terjadi satu kali, harus dipastikan terlebih dahulu apakah bangkitan tersebut adalah bangkitan epilepsi atau "non epileptic paroxysmal event" yang sering menyerupai bangkitan epilepsi. Hal ini dapat dibedakan dengan anamnesis yang cermat dan dibantu EEG. Kemudian perlu juga dinilai apakah bangkitan tersebut merupakan bagian dari bangkitan epilepsi ataukah sebenarnya merupakan bangkitan simtomatik / provoked misalnya pada kondisi hiponatremia atau hipoglikemia, atau hipoksia.
Demikian. semoga cukup jelas dan dapat membantu.
Jika bangkitan baru 1 kali, dan penyebab lain seperti elektrolit dan lesi struktural otak tidak ditemukan, maka pendekatan diagnosis yang kita gunakan adalah poin ke.3 yaitu sindrom epilepsi.
Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua EEG abnormal adalah epilepsi. Apabila bangkitan pertama tersebut berupa bangkitan absans / lena tipikal dan gambaran EEG sesuai dengan absans tipikal berupa 3hz spike and wave complexes maka pasien terseput dapat kita diagnosis sebagai epilepsi. Namun, apabila abnormalitas EEG tidak sesuai dengan semiologi / jenis bangkitan atau abnormalitas EEG tersebut tidak spesifik untuk sindrom epilepsi tertentu, maka pasien tersebut belum dapat kita diagnosis sebagai epilepsi.
Epilepsi adalah suatu penyakit otak yang ditandai dengan kondisi atau gejala berikut:
1. Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi atau dua bangkitan refleks dengan jangka waktu antarbangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam.
2. Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks dengan kemungkinan terjadinya bangkitan berulang dalam 1o tahun kedepan minimal 60%. (dikatakan resiko lebih tinggi dari 60 % adalah antara lain apabila terdapat lesi struktural di otak seperti tumor atau malformasi vaskular)
3. Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsi.
Untuk kasus dimana bangkitan baru terjadi satu kali, harus dipastikan terlebih dahulu apakah bangkitan tersebut adalah bangkitan epilepsi atau "non epileptic paroxysmal event" yang sering menyerupai bangkitan epilepsi. Hal ini dapat dibedakan dengan anamnesis yang cermat dan dibantu EEG. Kemudian perlu juga dinilai apakah bangkitan tersebut merupakan bagian dari bangkitan epilepsi ataukah sebenarnya merupakan bangkitan simtomatik / provoked misalnya pada kondisi hiponatremia atau hipoglikemia, atau hipoksia.
Demikian. semoga cukup jelas dan dapat membantu.
Kadang disebabkan karena gangguan elektrolit.
Jika bangkitan baru 1 kali, dan penyebab lain seperti elektrolit dan lesi struktural otak tidak ditemukan, maka pendekatan diagnosis yang kita gunakan adalah poin ke.3 yaitu sindrom epilepsi.
Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua EEG abnormal adalah epilepsi. Apabila bangkitan pertama tersebut berupa bangkitan absans / lena tipikal dan gambaran EEG sesuai dengan absans tipikal berupa 3hz spike and wave complexes maka pasien terseput dapat kita diagnosis sebagai epilepsi. Namun, apabila abnormalitas EEG tidak sesuai dengan semiologi / jenis bangkitan atau abnormalitas EEG tersebut tidak spesifik untuk sindrom epilepsi tertentu, maka pasien tersebut belum dapat kita diagnosis sebagai epilepsi.