Membedakan edema tungkai akibat amlodipine atau CHF/CKD dan tata laksananya - Diskusi Dokter

general_alomedika

Izin konsul dokter, jika di puskesmas pasien hipertensi dengan pengobatan amlodipin datang dengan keluhan kedua kaki bengkak (pitting edem) tanpa tanda...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Membedakan edema tungkai akibat amlodipine atau CHF/CKD dan tata laksananya

    Dibalas 26 Mei 2024, 06:29
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Izin konsul dokter, jika di puskesmas pasien hipertensi dengan pengobatan amlodipin datang dengan keluhan kedua kaki bengkak (pitting edem) tanpa tanda overload cairan ditempat lain(paru dll) dan tidak ada keluhan lain.

    Bagaimana membedakan edema tungkai karena murni efek amlodipine atau karena CHF/CKD. Sementara di puskesmas pemeriksaan lab hanya ada Hb strip dan urine rutin dok?

    Apakah dokter umum bisa lakukan tapering dosis/ mengganti obat lain/kombinasi (yang tersedia di puskesmas hanya amlodipine, hydrochlorotiazide, furosemide, dan captopril), jika bisa bagaimana tahap yang bisa kami lakukan di puskesmas dok? Terima kasih dok mohon pencerahannya

26 Mei 2024, 06:29
Alo dokter, wah.. memang pengalaman di puskesmas dengan keterbatasan sehingga membuat kita juga harus mahir dalam diagnosa & tajam dalam terapi pasien ya Dok πŸ˜ŠπŸ‘


Ijin ikut diskusi ya Dok πŸ™
Memang penggunaan amlodipin sering kali disertai dengan munculnya efek samping mild edema tungkai bilateral. Hal ini dikarenakan efek dari obat golongan CCB yang merelaksasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi arteriol termasuk arteriol diujung2 organ juga kaki. Dalam keadaan pitting edema ini juga sering kita DD apakah memang ada CHF atau CKD pada pasien ini.
Kalau memang bengkaknya karena amlodipin, lalu kita stop obatnya maka bengkaknya tidak ada. Kalau CHF & CKD tidak akan sesimpel itu.
(btw pada kasus hipertensi, amlodipin bukan lini pertama untuk diberikan, melainkan amlodipin β€œboleh diberikan” sebagai kombinasi obat ACE-inh atau ARB)


Tentang hipertensi ada referensi guideline ESC berikut Dokter πŸ™


https://www.escardio.org/Guidelines/Clinical-Practice-Guidelines/Arterial-Hypertension-Management-of


Dokter umum juga boleh kombinasi obat dipuskesmas untuk kasus hipertensi, contoh:
Diuretik (Thiazide/Non Thiazide) + Captopril.
Kalau sudah dikombinasi tapi masih tensi diatas 140/90, mungkin kasusnya hipertensinya lbh kompleks boleh dirujuk saja Dok πŸ™
Kalau CHF sendiri memang ada tempat untuk obat tersebut diatas. Kalau CKD untuk dosis diuretik sebaiknya mempertimbangkan clearance creatinin. Kalau memang ragu boleh dirujuk saja Dok πŸ™


Bisa juga ditambah edukasi berikut:
- memposisikan kaki lebih tinggi (diganjal bantal) dari badan saat posisi tiduran
- latihan ankle pumping


Demikian, semoga bisa membantu Dok 😊

24 Mei 2024, 09:43
dr. Gabriela
dr. Gabriela
Dokter Umum

Alo Dokter, ijin coba menjawab ya, 

sebelumnya perlu dikaji kapan mulai konsumsi amlodipine, dosis yang dikonsumsi, kapan obatnya diminum, lalu kapan mulai terjadi bengkaknya. Jika memang keluhan bengkak terjadi pada waktu dekat dengan memulai konsumsi amlodipine, maka dapat dicurigai bahwa edema terjadi sebagai efek dari amlodipine. Dokter dapat mentitrasi dosis amlodipine atau mempertimbangkan menggunakan regimen lain.

https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/antihipertensi/amlodipine

https://www.alomedika.com/pemilihan-obat-antihipertensi-lini-pertama

https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/hipertensi/panduan-e-prescription-hipertensi

Evaluasi juga apakah terdapat gejala lain selain edema, seperti sesak saat beraktivitas, atau sesak, orthopnea, kemudian pada pemeriksaan fisik adakah temuan yang mengarah ke gagal jantung. Evaluasi juga tekanan darah selama ini sudah terkendali atau tidak. Jika ada tanda-tanda gagal jantung, Dokter perlu merujuk ke spesialis jantung untuk terapi lanjutan.

https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/gagal-jantung/diagnosis