ALO dokter

Ijin ikut berdiskusi. Pertama, jangan lupa memperhatikan red flags pada konstipasi anak:

1. Konstipasi yang bertambah buruk semakin bertambahnya usia, riwayat keluarga dengan Hirschprung, penurunan nafsu makan, pertumbuhan yang terhambat atau lambat, feses kecil, cair, berdarah

2. Riwayat keluarga dengan autoimun, seperti celiac disease dan DM tipe 1

3. Riwayat keluarga dengan fibrosis kistik

4. Kelainan kromosom, seperti sindom Down

5. Adanya kelainan anatomis, seperti malformasi intestinal

6. BAB yang tipis seperti pensil/pita

7. Penurunan berat badan dan kenaikan berat badan yang tidak adekuat serta pertumbuhan

8. Muntah hijau

9. Distensi abdomen

10. Adanya episode kram dan nyeri abdomen, terutama sampai membuat anak kelelahan 

11. Gejala saluran kemih

12. Gangguan tiroid

13. Malposisi anus

14. Tanda lesi spinal cord, seperti tidak ada cremasteric reflex, penurunan refleks ekstremitas inferior, sacral dimple, deviasi belahan gluteus

15.Dilatasi kolon atau ureter

16. Konsumsi obat, seperti diuretik, antispasmodik, obat yang mengandung kalsium, herbal, dll

17. Dalam diet restriksi

18. Aktivitas fisik yang kurang

Yang perlu diperhatikan adalah konstipasi pada anak tidak harus langsung diberikan terapi medikamentosa. Mulai terapi nonfarmakologi dulu, seperti modifikasi perilaku seperti toilet training dan mengubah pola makan. Laktulosa dikontraindikasikan pada anak dengan galaktosemia, obstruksi saluran cerna, acute inflammatory bowel disease, dan perforasi saluran cerna. 

Bisakodil juga dikontraindikasikan pada anak usia <1 tahun, dehidrasi berat, ileus, akut abdomen, obstruksi saluran cerna, fissura ani, proktitis, dan hemoroid dengan luka. 

Berikut artikel Alomedika mengenai konstipasi pada anak: https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/konstipasi/pasien-anak-panduan-e-prescription

CMIIW

Semoga membantu