Alo dr. Soeklola, Sp.KJSaya ingin bertanya, Dok. Selama ini tata laksana nonmedikamentosa untuk gangguan cemas seperti relaksasi dan meditasi banyak...
Tata Laksana Nonmedikamentosa untuk Gangguan Cemas - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Tata Laksana Nonmedikamentosa untuk Gangguan Cemas - Jiwa Ask the Expert
Alo dr. Soeklola, Sp.KJ
Saya ingin bertanya, Dok. Selama ini tata laksana nonmedikamentosa untuk gangguan cemas seperti relaksasi dan meditasi banyak disarankan. Apakah metode ini memang sudah terbukti efektif? Terima kasih, Dok.
Alo dok,
Benar untuk kedua metode ini sudah terbukti efektif walaupun pada prakteknya selain menggunakan kedua metode ini juga digunakan metode gabungan seperti:
1. mengenali faktor pemicu gangguan cemas mulai dari situasi pencetus, kegiatan maupun hal lain.
2. menerapkan tehnik rileksasi sebagai respons awal saat kecemasan datang.
3. melakukan kegiatan lain yang dapat meringankan saat kecemasan datang.
Sementara untuk meditasi sendiri perlu dibedakan antara meditasi yang beredar sebagai istilah populer dengan meditasi yang terdapat di ilmu psikologi. Meditasi di istilah populer sendiri lebih dimaksudkan sebagai salah satu rileksasi. Sementara meditasi yang sebenarnya berupa hipnoterapi dalam artinya pasien yang melakukan sudah mampu melakukan hipnoterapi dalam (ditandai dengan gelombang otak sudah dalam gelombang tetha). Saat gelombang tetha maka akan terjadi perbaikkan sel tubuh, sugesti yang lebih dalam dan aliran otak yang lebih baik terutama diseluruh bagian otak (hal inilah yang dianggap bermanfaat bagi gejala anxietas).
Karena sifatnya yang berupa latihan keterampilan maka hal ini yang cenderung sulit diukur dalam sebuah penelitian metaanalisis, berikut saya lampirkan data metaanalisis yang mungkin dapat membantu:
Montero-Marin, J., Garcia-Campayo, J., Pérez-Yus, M., Zabaleta-del-Olmo, E., & Cuijpers, P. (2019). Meditation techniques v. relaxation therapies when treating anxiety: A meta-analytic review. Psychological Medicine, 49(13), 2118-2133. doi:10.1017/S0033291719001600
Semoga membantu