Selamat pagi, dr. Irwan Supriyanto, Sp.KJ, Ph.DSaya ingin bertanya, Dok. Saat ini terapi nonfarmakologis apa saja ya dok yang sudah terbukti oleh studi dapat...
Terapi nonfarmakologis untuk gangguan kecemasan - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Terapi nonfarmakologis untuk gangguan kecemasan - Jiwa Ask the Expert
Selamat pagi, dr. Irwan Supriyanto, Sp.KJ, Ph.D
Saya ingin bertanya, Dok. Saat ini terapi nonfarmakologis apa saja ya dok yang sudah terbukti oleh studi dapat bermanfaat menangani gangguan kecemasan? Dan bila ada pasien dengan gangguan kecemasan apakah sebaiknya dianjurkan terapi nonfarmakologis dulu sebelum menjalani terapi farmakologis? Terima kasih, Dok.
Terima kasih atas pertanyaannya. Mengenai terapi non farmakologis untuk kecemasan, ada banyak pendapat mengenai hal ini. Ada yang berpendapat ini dijadikan lini pertama sebelum memulai farmakoterapi, namun ada pula yang berpendapat bahwa non farmakoterapi harus diberikan bersamaan dengan farmakoterapi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap regime terapi.
Beberapa prinsip yang perlu kita pegang dalam menentukan hal ini adalah
1. Tentukan tingkat keparahan gejala yang dialami pasien, tingkat gangguan terhadap fungsi sehari-hari (misalnya pekerjaan, sekolah, dll). Bila gejala berat dan/atau ada gangguan fungsi yang berat, sebaiknya farmakoterapi dimulai dan pasien diberikan edukasi untuk melakukan terapi non farmakologis (deep breathing, progressive muscular relaxation, dll)
2. Nilai derajat gangguan tidur yang dialami pasien, bila kualitas dan kuantitas tidur pasien sangat buruk sehingga mempengaruhi fisik dan kinerjanya, maka sama seperti no 1. Farmakoterapi dimulai dan pasien diedukasi untuk melakukan terapi non farmakologis
3. Selain pada dua kondisi di atas, terapi non farmakologis bisa diberikan sebagai lini pertama, dievaluasi selama 2 minggu, bila tidak ada perbaikan, bisa dilanjutkan dengan farmakoterapi
Pasien dengan gangguan cemas umumnya ingin cepat merasakan perbaikan, apalgi bila gejalanya berat. Sementara efek nonfarmakoterapi terlalu lambat, sehingga sering menimbulkan ketidakpatuhan atau bahkan doctor shopping (berganti-ganti dokter).
Semoga jawaban saya memuaskan dan bisa menjadi pertimbangan dalam memberikan terapi untuk gangguan cemas.
Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di halaman NICE guideline
https://www.nice.org.uk/guidance/cg113/chapter/1-Guidance
Guideline berikut menerangkan mengenai terapi-terapi relaksasi yang bisa diberikan pada pasien dengan gangguan cemas, yang mencakup
1. deep breathing
2. mindfullness
3. progressive muscular relaxation
https://medicine.umich.edu/sites/default/files/content/downloads/Relaxation-Skills-for-Anxiety.pdf
Semoga bermanfaat
Irwan