Manajemen Hipertensi pada Pasien Postpartum

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah

Manajemen hipertensi postpartum bersifat krusial karena mayoritas kematian ibu yang berhubungan dengan hipertensi terjadi setelah persalinan. Hipertensi postpartum dapat didefinisikan sebagai hipertensi yang terjadi dalam rentang waktu 6 minggu setelah persalinan. Hipertensi tersebut bisa berupa hipertensi dalam kehamilan yang persisten hingga masa postpartum maupun hipertensi de novo di masa postpartum.[1]

Hipertensi postpartum terjadi pada sekitar 2% kehamilan. Hipertensi gestasional dan preeklampsia merupakan penyebab terbanyak, sedangkan penyebab lain dapat berupa hipertensi kronis yang memburuk dan superimposed preeklampsia.[1]

Hingga saat ini, masih terdapat keterbatasan data terkait faktor risiko, patogenesis, dan patofisiologi hipertensi postpartum. Akan tetapi, bukti sudah menunjukkan dengan jelas bahwa preeklampsia selama kehamilan (walaupun sembuh setelah persalinan) dapat menyebabkan disfungsi endotelial berkelanjutan dan disfungsi renal postpartum, yang dapat menyebabkan hipertensi postpartum.[2]

Referensi