Pendahuluan Terazosin
Terazosin merupakan antagonis selektif reseptor adrenergik alfa-1 yang digunakan dalam terapi hipertensi esensial dan benign prostate hyperplasia (BPH). Terazosin memblokir aksi adrenalin pada reseptor adrenergik alfa-1, menyebabkan relaksasi otot polos di pembuluh darah dan prostat. Terazosin memiliki durasi kerja yang panjang dengan onset kerja cepat, memiliki bioavailabilitas yang hampir 90 % dan hanya sedikit mengalami metabolisme lintas pertama.[1-6]
Efek samping tersering akibat penggunaan terazosin adalah pusing, sakit kepala, hipotensi postural, kelemahan (asthenia), dan kongesti nasal. Asthenia yang terjadi dapat berkembang menjadi kelesuan dan kelelahan. Pada post marketing surveillance, ditemukan efek samping berupa priapismus, atrial fibrilasi, dan anafilaksis.[1,3-5]
Terazosin telah dikaitkan dengan peningkatan serum aminotransferase tingkat rendah pada uji klinis. Peningkatan ini bersifat sementara dan tidak memerlukan modifikasi dosis. Belum pernah ada laporan edera hati akut yang bermakna secara klinis akibat penggunaan terazosin.[4]
Di Indonesia, terazosin tersedia dalam nama dangan Hytroz® dan Hytrin®.[12]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Terazosin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Diuretik dan Obat untuk Hipertrofi Prostat[14] |
Subkelas | Obat untuk Hipertrofi Prostat[14] |
Akses | Resep[14] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[8,10,11] Kategori TGA: B2[9] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI[13] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan tidak diketahui[5] |
Infant | Efikasi dan keamanan tidak diketahui[5] |
FDA | Approved[11] |