Pendahuluan EMLA (Eutectic Mixtures of Local Anaesthetics)
EMLA atau Eutectic Mixtures of Local Anaesthetics merupakan obat anestesi topikal kombinasi, dengan kandungan lidocaine dan prilocaine. EMLA digunakan sebelum prosedur yang melibatkan penyisipan jarum, seperti pungsi vena, pemasangan infus, dan pungsi lumbal. EMLA juga digunakan pada prosedur dermatologi, seperti pengangkatan veruka vulgaris, biopsi kulit, dan terapi laser.[1,2]
EMLA merupakan obat anestesi topikal yang efektif dan memiliki profil keamanan yang baik. Pada beberapa kasus, EMLA dapat menyebabkan efek samping ringan seperti edema, pucat, dan kemerahan. Pada kasus yang jarang, efek samping lebih berat dapat berupa methemoglobinemia, toksisitas sistem saraf pusat, dan kardiotoksisitas.[3]
Penggunaan EMLA harus berhati-hati pada pasien yang mengonsumsi obat antiaritmia kelas III, seperti amiodarone, sotalol, dan dofetilide. Hal ini karena adanya kemungkinan interaksi aditif dari efek kardiotoksik. Lakukan pemantauan dengan EKG jika dirasa perlu.
Selain itu, EMLA tidak disarankan penggunaannya pada pasien dengan methemoglobinemia idiopatik atau kongenital, serta pada bayi berusia di bawah 12 bulan yang mengonsumsi obat yang berisiko menyebabkan methemoglobinemia seperti benzocaine, phenazopyridine, dan dapson. Risiko methemoglobinemia akibat EMLA akan meningkat pada pasien usia sangat muda atau mereka dengan defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase.[1-3]
Di Indonesia, EMLA tersedia dalam nama dagang Topsy®, Lidostud®, Lilka®, Estesia®, Dolones®, dan Lidopril®.[11]
Tabel 1. Deskripsi Singkat EMLA
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anestetik[4] |
Subkelas | Anestetik lokal[4] |
Akses | Resep[4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[5] Kategori TGA: A[10] |
Wanita menyusui | Obat dikeluarkan ke ASI[5] |
Anak-anak | Diperbolehkan sesuai indikasi[5] |
Infant | Tidak dianjurkan untuk bayi usia dibawah 3 bulan[5] |
FDA | Approved[5,6] |