Pendahuluan Atropin
Atropin merupakan obat golongan antikolinergik yang telah digunakan untuk blokade sementara efek muskarinik berat atau mengancam jiwa, seperti antisialagogue, agen antivagal, antidotum untuk keracunan organofosfat, dan terapi bradikardia simptomatik. Sediaan tetes mata atropin juga digunakan sebagai agen parasimpatolitik untuk menyebabkan midriasis dan sikloplegia.[1-3]
Atropin sebagai agen antikolinergik bekerja secara kompetitif memblokade pengikatan asetilkolin ke reseptor muskarinik pada situs parasimpatis di sistem saraf pusat (SSP) dan jaringan perifer seperti jantung, usus, otot bronkial, iris, dan kelenjar sekretori.[1,3]
Beberapa efek dari atropin, antara lain mengurangi aktivitas vagal sehingga meningkatkan denyut jantung, serta bronkodilatasi dengan menghambat sekresi di saluran pernapasan dan mengendurkan otot polos bronkus. Sediaan tetes mata dapat menginduksi midriasis dan sikloplegia dengan menghambat kontraksi otot sfingter pupil melingkar dan melumpuhkan otot siliaris yang masing-masing bertanggung jawab untuk akomodasi.
Atropin tetes mata telah dilaporkan efektif untuk menghambat progresivitas myopia. Untuk tujuan ini, atropin tetes mata digunakan sekali sehari pada malam hari selama setidaknya 2 tahun. Pencegahan progresivitas myopia diharapkan dapat menurunkan risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.[1,3]
Di Indonesia, atropin injeksi tersedia dalam bentuk generik berupa ampul berisi cairan untuk injeksi 1 ml. Atropin tetes mata tersedia dalam nama dagang Cendo Tropin®.[14]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Atropin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anestetik[4,5] |
Subkelas | Obat untuk prosedur pre operatif[4,5] |
Akses | Resep[4,5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C; Kategori TGA: A[6-9] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke dalam ASI[6,7] |
Anak-anak | Penggunaan pada bayi dan anak diberikan sesuai indikasi dan dosis anjuran[3,6] |
Infant | |
FDA | Approved[8] |
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH