Pengawasan Klinis Atropin
Pengawasan klinis selama penggunaan atropin diperlukan terkait tanda vital. Lakukan pemantauan tekanan darah, denyut nadi, denyut jantung, dan pemeriksaan EKG secara berkala karena atropin dapat mempengaruhi fungsi jantung.
Selain itu, lakukan pemantauan tanda dan gejala dari toksisitas atropin. Overdosis dari atropin ditandai dengan pupil melebar, kulit kering, takikardia, tremor, ataksia, dan delirium. Pada toksisitas ekstrim dapat terjadi kelumpuhan, koma, dan kolaps sirkulasi sekunder akibat gagal napas.
Pada pasien dengan keracunan organofosfat, lakukan pemantauan denyut nadi, urine output, motilitas gastrointestinal, dan membran mukosa.[1,3,6,8]
Pada penggunaan atropin tetes mata untuk menghambat progresivitas myopia, lakukan pemantauan setiap 3-6 bulan untuk menentukan perlu tidaknya penyesuaian dosis atau penghentian terapi. Pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan refraksi dengan sikloplegik, pemeriksaan panjang aksial, tekanan intraokular, dan penilaian ada tidaknya efek samping.[10]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH