Pendahuluan Sitagliptin
Sitagliptin merupakan obat antidiabetes oral untuk terapi diabetes mellitus tipe 2. Sitagliptin tidak digunakan sebagai terapi untuk diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes ketoasidosis. Di Indonesia, sitagliptin terdapat dalam merek dagang JanuviaⓇ, JanumetⓇ, dan JanumetⓇ XR.[1,3,4,10]
Sitagliptin sebagai inhibitor dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara mencegah hidrolisis hormon inkretin (hormon yang mengatur homeostasis glukosa) yang disebabkan oleh adanya enzim DPP-4. Hal tersebut menyebabkan peningkatan dan perpanjangan kadar inkretin aktif yang meningkatkan pelepasan insulin dan menurunkan konsentrasi glukagon dalam sirkulasi.[1-4]
Sitagliptin memiliki efek samping hipoglikemia. Kejadian merugikan termasuk pankreatitis akut dan gagal ginjal akut telah dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi sitagliptin. Oleh karena itu, pasien wajib diamati untuk dan tanda dan gejala pankreatitis setelah inisiasi terapi. Selain itu, perlu dilakukan penilaian fungsi ginjal agar dosis sitagliptin dapat disesuaikan untuk pasien dengan insufisiensi ginjal.[2-5]
Nama kimia: C16H15F6N5O atau (3R)-3-amino-1-[3-(trifluorometil)-6,8-dihidro-5H-[1,2,4]triazolo[4,3-a]pirazin-7-il]-4-( 2,4,5-trifluorofenil)butan-1-on.[3]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Sitagliptin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antidiabetes[1,2] |
Subkelas | Antidiabetes oral Inhibitor dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4)[1,2] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: B; Kategori TGA: B3[5-7] |
Wanita menyusui | Data sangat terbatas, tidak diketahui sitagliptin diekskresikan ke dalam ASI atau tidak[5,6] |
Anak-anak | Keamanan dan efektivitas penggunaan sitagliptin pada pasien anak (usia <18 tahun) belum ditetapkan[5] |
Infant | |
FDA | Approved[4,5] |