Indikasi dan Dosis Tirzepatide
Indikasi tirzepatide adalah tata laksana diabetes mellitus tipe 2 dan obesitas. Penggunaan tirzepatide tidak disetujui untuk tata laksana diabetes melitus tipe 1 dan penderita dengan pankreatitis. Dosis awal yang biasanya digunakan adalah 2,5 mg sekali seminggu, diberikan dengan injeksi subkutan. Dosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan respon klinis pasien.[1,5]
Tirzepatide juga telah terbukti membantu menurunkan berat badan pada penderita obesitas atau memiliki masalah kesehatan terkait berat badan. Namun, penggunaannya sebagai obat penurun berat badan belum disetujui oleh FDA.[4,5,9,10]
Diabetes Mellitus Tipe 2
Data uji klinis telah menunjukkan bahwa tirzepatide lebih unggul daripada plasebo dalam kontrol glikemik pasien diabetes mellitus tipe 2. Uji klinis SURPASS-5 menunjukkan adanya penurunan 2,11% kadar HbA1C pada tirzepatide dosis 5 mg per minggu, dibandingkan dengan penurunan 0,86% dengan plasebo. Pada tirzepatide dosis tertinggi 15 mg per minggu, diketahui menyebabkan penurunan HbA1C sebesar 2,34%.[1,3,5,8]
Dosis
Penggunaan tirzepatide diindikasikan sebagai pelengkap diet dan olahraga untuk meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa dengan penyakit diabetes mellitus tipe 2.
Dosis tirzepatide pada dewasa penderita diabetes melitus tipe 2 yang direkomendasikan adalah 2,5 mg secara subkutan seminggu sekali. Pemberian dosis 2,5 mg ditujukan sebagai inisiasi pengobatan dan bukan kontrol glikemik. Setelah 4 minggu, dosis ditingkatkan menjadi 5 mg secara subkutan seminggu sekali.
Jika kontrol glikemik tambahan diperlukan, maka dosis ditingkatkan dengan penambahan 2,5 mg setelah minimal 4 minggu pada dosis saat ini yang sedang diberikan. Dosis maksimum tirzepatide adalah 15 mg secara subkutan seminggu sekali.[1,3-5]
Jika Dosis Terlewat (Missed Dose)
Jika dosis tirzepatide terlewat, maka direkomendasikan pemberiannya sesegera mungkin dalam waktu 4 hari (96 jam) setelah dosis yang terlewat. Jika lebih dari 4 hari, maka lewati dosis yang terlewat dan berikan dosis berikutnya pada hari yang dijadwalkan secara teratur.
Dalam setiap kasus, pasien dapat melanjutkan jadwal pemberian dosis reguler seminggu sekali dengan hari pemberian mingguan dapat diubah dan waktu antara dua dosis minimal 3 hari.[3-5]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Perhatian khusus terhadap penggunaan tirzepatide diberikan pada beberapa populasi khusus, seperti pada geriatri serta populasi dengan gangguan hepar dan renal.[1,4,5]
Geriatri
Dalam penelitian uji klinis di mana terdapat 1539 (30,1%) pasien yang diobati dengan tirzepatide usia ≥65 tahun dan 212 (4,1%) pasien yang diobati dengan tirzepatide usia ≥75 tahun, didapatkan tidak adanya perbedaan keseluruhan dalam keamanan atau efikasi. Meski begitu sensitivitas yang lebih besar dari beberapa individu yang lebih tua tidak dapat diabaikan.[3,5,8]
Gangguan Hepar
Tidak terdapat penyesuaian dosis tirzepatide yang direkomendasikan untuk pasien gangguan hepar dengan berbagai derajat atau tingkatan keparahannya.[1,3-5]
Gangguan Renal
Tidak terdapat penyesuaian dosis tirzepatide yang direkomendasikan untuk pasien gangguan renal dengan berbagai derajat atau tingkatan keparahannya. Namun, penggunaan tirzepatide dikaitkan dengan efek samping pada gastrointestinal, termasuk mual, muntah, dan diare yang menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan cedera renal akut. Disarankan untuk berhati-hati dalam penggunaan tirzepatide pada pasien yang rentan terhadap dehidrasi.[1,3-5]