Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Sodium Nitrit
Penggunaan sodium nitrit atau natrium nitrit pada kehamilan berdasarkan FDA masuk pada kategori C. Sedangkan TGA menyatakan sodium nitrit termasuk dalam golongan obat-obatan yang tidak menerima kategori. Sedangkan pada ibu menyusui tidak diketahui apakah Sodium nitrit disekresikan melalui ASI. Karena itu, sodium nitrit pada kehamilan dan ibu menyusui hanya diberikan bila keuntungan lebih tinggi daripada risiko yang mungkin ditimbulkan.
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukan Sodium nitrit ke dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Therapeutic Goods Administration (TGA) menyebutkan Sodium nitrit sebagai kategori exempt, yaitu golongan obat-obatan yang tidak menerima kategori kehamilan karena belum tentu aman untuk digunakan pada kehamilan. Beberapa obat yang tidak menerima kategori kehamilan dapat berinteraksi dengan obat lain dan menyebabkan efek samping tak terduga pada ibu dan/atau janin. Sehingga sodium nitrit hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[6,8,11]
Belum ada studi yang meneliti mengenai efek penggunaan sodium nitrit pada kehamilan manusia. Studi oleh Sataieva et al mengenai efek penggunaan sodium nitrit pada sistem kardiovaskuler tikus hamil menemukan bahwa sodium nitrit dapat menyebabkan iskemia miokard sehingga mengakibatkan gagal jantung kronik dan aritmia.[6,8,11]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum ada studi yang meneliti adanya sekresi sodium nitrit melalui ASI, sehingga penggunaannya pada ibu menyusui hanya dilakukan bila manfaat dinilai melebihi risiko. Mengingat keracunan sianida memerlukan penanganan life saving.[6,8]