Indikasi dan Dosis Kalsium Glukonat
Indikasi kalsium glukonat adalah untuk tata laksana kasus hipokalsemia akut yang simptomatik. Obat ini juga bisa digunakan untuk overdosis calcium channel blocker, hipermagnesemia, dan luka bakar akibat asam hidrofluorik. Indikasi lain, seperti untuk resusitasi kardipulmonal, sudah tidak lagi direkomendasikan kecuali terbukti disebabkan oleh atau terdapat gangguan elektrolit.
Hipokalsemia Akut
Dosis kalsium glukonat untuk pasien hipokalsemia akut simptomatik berbeda antara dewasa dan pediatrik. Dosis yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :
Dewasa
Pasien dewasa dapat diberikan kalsium 1–2 gram melalui intravena setiap 6 jam sampai mencapai konsentrasi dan respon yang diharapkan.
Pada kondisi hipokalsemia yang berat, pemberian kalsium dengan dosis 4 gram melalui intravena selama 4 jam dapat dilakukan.
Jika pemberian kalsium dilakukan melalui infus kontinyu, dosis yang dianjurkan adalah 5,4-21,5 mg/kg/jam. Dosis ini dititrasi sesuai dengan konsentrasi kalsium pada serum. [1,13]
Bayi, Anak, dan Remaja
Pasien pada kelompok usia ini mendapatkan dosis kalsium glukonat 100-200 mg/kg/dosis dengan dosis maksimal 2 gram/dosis setiap 6 jam. Dosis yang direkomendasikan oleh FDA adalah 29-60 mg/kg/dosis secara intravena setiap 6 jam.
Selain diberikan secara bolus, kalsium glukonat dapat diberikan melalui infus kontinyu dengan dosis 8-13 mg/kg/jam. Dosis dapat dititrasi sesuai kadar kalsium dalam serum pasien. [1,13,14]
Neonatus
Pada pasien neonatus, dosis yang dianjurkan adalah 17-33 mg/kg/jam melalui infus kontinyu. Pemberian secara kontinyu lebih dianjurkan dibandingkan pemberian secara intermiten. [1,13,15]
Luka Bakar Asam Hidrofluorik
Segera irigasi luka dengan air. Setelahnya, berikan gel kalsium glukonat dalam konsentrasi 2,5-5% setiap 30 menit pada beberapa jam awal. Kemudian, gel dapat diberikan setiap 4 jam selama 3-4 hari. [24]
Overdosis Calcium Channel Blocker
Pada overdosis calcium channel blocker, dapat diberikan kalsium glukonat 60-120 mg/kg/jam secara intravena atau 60 mg/kg intravena lambat (5 menit) setiap 10-20 menit sesuai kebutuhan, hingga 3-4 dosis. Tidak boleh melebihi 3-4 gram per dosis. [24]
Hiperkalemia dan Hipermagnesemia
Kalsium glukonat dapat digunakan untuk hiperkalemia dan hipermagnesemia dengan dosis 1,5-3 gram intravena diberikan dalam infus selama 2-5 menit. [24]
Suplemen pada Individu Sehat
Kalsium glukonat dapat diberikan sebagai suplemen sehari-hari, walaupun tidak direkomendasikan karena kandungan kalsium elemental yang rendah yaitu hanya 9% pada sediaan tablet (sekitar 45 mg kalsium dalam sediaan 500 mg). [9]
Wanita Dewasa Usia di Atas 50 Tahun
Asupan kalsium yang direkomendasikan adalah 1.200 mg kalsium elemental per oral setiap harinya. Untuk pasien yang sudah mengalami menopause, dosis kalsium elemental yang dapat diberikan untuk mencegah osteoporosis adalah 1.000-1.500 mg per hari. [16]
Wanita Dewasa Usia 19-50 Tahun
Wanita dewasa pada kelompok usia ini membutuhkan kalsium sebanyak 1.000-1.500 mg per hari. [16]
Laki-laki Dewasa Usia di Atas 70 Tahun
Asupan kalsium yang direkomendasikan pada kelompok usia ini adalah 1.200 mg per hari. [16]
Laki-laki Dewasa Usia 19-70 Tahun
Asupan kalsium yang direkomendasikan pada kelompok usia ini adalah 1.000 mg per hari. [16]
Dewasa Usia 18 tahun
Asupan kalsium yang direkomendasikan pada kelompok ini adalah 1.300 mg per hari. [16]
Ibu Hamil dan Menyusui
Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium glukonat dapat diberikan 1000 mg/hari per oral dibagi menjadi 3-4 dosis. Sebaiknya diberikan 1-2 jam setelah makan. [24]
Dosis Maksimal
Pasien remaja, dewasa, dan geriatri maksimal diberikan 3 gram secara intravena dalam bentuk bolus tunggal. Kalsium elemental maksimal yang diberikan adalah 80 mg/kg/hari jika diberikan per oral. [1]
Untuk pasien anak, bayi, dan neonatus, dosis maksimal yang diberikan adalah 200 mg/kg/dosis. [1]
Penyesuaian Dosis
Pasien dengan gangguan hepar tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis.
Pasien dengan gangguan ginjal yang memiliki klirens kreatinin di bawah 25 ml per menit diberikan kalsium glukonat sesuai dengan kadar kalsium dalam serum, sambil dilakukan pemantauan kalsium setiap 4 jam. [1]