Efek Samping dan Interaksi Obat Thiabendazole
Efek samping thiabendazole yang paling umum adalah anoreksia, mual, muntah, dan pusing. Selain itu, sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, dan hepatotoksisitas juga pernah dilaporkan. Interaksi obat dapat terjadi dengan teofilin dan warfarin.[2,3]
Efek Samping
Efek samping thiabendazole yang paling banyak dilaporkan dalam dosis terapeutik adalah anoreksia, mual, muntah, dan pusing. Efek samping lebih jarang mencakup diare, kelelahan, mengantuk, pusing, dan sakit kepala. Efek samping lain yang juga telah dilaporkan adalah demam, ruam, eritema multiforme, halusinasi, gangguan sensorik, dan sindrom Stevens-Johnson.[3]
Efek samping thiabendazole menurut sistem organ antara lain:
- Gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri perut, ikterus, kolestasis, kerusakan parenkim hati, dan gagal hati
- Saraf pusat: pusing, kelelahan, mengantuk, sakit kepala, mati rasa, iritabilitas, kejang, kolaps, kebingungan, depresi, sensasi melayang, kelemahan dan kurang koordinasi
- Sistem indra: tinnitus, sensasi abnormal pada mata, xanthopsia, penglihatan kabur, kekeringan selaput lendir, sindrom Sicca
- Genitourinaria: hematuria, enuresis, urin berbau busuk, kristaluria
- Hipersensitivitas: pruritus, demam, kemerahan pada wajah, menggigil, injeksi konjungtiva, angioedema, anafilaksis, ruam kulit, eritema multiforme, sindrom Stevens-Johnson, dan limfadenopati
- Lainnya: hipotensi, hiperglikemia, leukopenia sementara, dan penampakan cacing Ascaris hidup di mulut dan hidung[2,3]
Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan thiabendazole dengan teofilin dapat menghambat metabolisme teofilin di hati, sehingga dapat meningkatkan kadar serum obat ke tingkat yang berpotensi toksik.
Selain itu, thiabendazole diduga dapat menyebabkan peningkatan efek antikoagulan jika digunakan bersamaan dengan coumarin seperti warfarin.[2,3]