Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Cefixime karyanti 2022-06-08T14:38:00+07:00 2022-06-08T14:38:00+07:00
Cefixime
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Cefixime

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Pengawasan klinis penggunaan cefixime dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, terutama pada pasien yang mendapat cefixime dalam jangka panjang. Selain itu, cefixime juga berpotensi menyebabkan anemia hemolitik, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan darah selama terapi dilakukan, dan 2–3 minggu setelah terapi.

Pasien yang menggunakan cefixime dalam jangka lama, dan memiliki riwayat gangguan hati dan ginjal, serta status gizi buruk, berisiko mengalami penurunan aktivitas protrombin. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan waktu protrombin (prothrombin time/ PT) secara berkala, dan berikan vitamin K eksogen bila diperlukan.[1,12,15]

Resistensi Antibiotik

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan resistensi antibiotik terjadi akibat penggunaan yang berlebih, peresepan yang tidak sesuai indikasi, dan pemakaian berlebihan pada sektor agrikultur. Meskipun resistensi terhadap golongan sefalosporin, termasuk cefixime, lebih sering ditemukan di lingkungan rumah sakit, tetapi saat ini mulai banyak ditemukan di komunitas.

Untuk mencegah meluasnya resistensi, dokter hanya boleh meresepkan cefixime apabila terdapat kecurigaan kuat infeksi disebabkan oleh bakteri. Sebaiknya, lakukan kultur bakteri dan in vitro susceptibility testing sebelum meresepkan antibiotik. Jika tidak memungkinkan, pilihlah antibiotik sesuai dengan data epidemiologi resistensi bakteri lokal.[2,12]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Cefixime: Drug Information. Lexicomp Inc. 2022.
2. FDA. Highlight of prescribing information Suprax. FDA. 2012 https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/203195s000lbl.pdf
12. American Society of Health System Pharmacists.Cefixime. Drugs.com. 2021 https://www.drugs.com/monograph/cefixime.html
15. MIMS. Cefixime. MIMS. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefixime?mtype=generic

Kontraindikasi dan Peringatan Ce...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...
Anonymous
Dibalas 28 September 2024, 16:48
Nyeri pinggang dengan hasil urinalisa bilirubin positif 1 dan leukosituria
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapatkan pasien dengan keluhan nyeri pinggang dan kurang tenaga di puskesmas. Dari hasil UL didapatkan Bilirubin positif 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.