Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
karyanti 2022-06-08T14:09:31+07:00 2022-06-08T14:09:31+07:00
Cefixime
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Cefixime

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Cefixime merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga spektrum luas. Cefixime dapat digunakan sebagai terapi infeksi saluran kemih, otitis media, faringitis, tonsillitis, bronkitis kronik eksaserbasi akut, serta gonore tanpa komplikasi.[1,2]

Cefixime memiliki potensi bakterisidal, karena kemampuannya menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Cefixime dikonsumsi per oral, dengan bioavailabilitas hingga 50%. Cefixime boleh dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tetapi makanan dapat memperlambat laju absorpsi cefixime. Eliminasi cefixime melalui ginjal, dan diekskresikan pada urin.[1,2]

Secara umum, dosis cefixime adalah 400 mg, diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 dosis. Lama penggunaan adalah 7–14 hari, tergantung dari berat ringannya infeksi. Penyesuaian dosis diperlukan pada populasi pediatrik dan pasien dengan gangguan ginjal.[1,2]

Efek samping tersering akibat cefixime adalah pada saluran gastrointestinal, yaitu diare, nyeri abdomen, nausea, dispepsia, dan flatulens. Kontraindikasi absolut penggunaan cefixime adalah bila ada riwayat hipersensitivitas terhadap cefixime atau obat-obatan golongan sefalosporin lainnya. Kontraindikasi lain penggunaan cefixime pada bayi usia kurang dari 28 hari yang menerima produk kalsium.[1,2]

Peringatan penggunaan cefixime adalah pada kemungkinan terjadinya hipersensitivitas, dapat berupa reaksi anafilaktik, angioedema, atau sindrom Steven-Johnson. Selain itu, penggunaan cefixime juga berpotensi menyebabkan diare akibat Clostridium difficile. Pemantauan terutama diperlukan pada pasien yang menggunakan cefixime jangka panjang, misalnya dengan pemeriksaan fungsi ginjal dan hati, parameter hematologi untuk mendeteksi anemia hemolitik, serta prothrombin time (PT).[1,2]

Pencegahan terjadinya resistensi antibiotik, termasuk cefixime, perlu diperhatikan. Pencegahan dapat dilakukan dengan hanya meresepkan antibiotik apabila terdapat dugaan kuat bahwa infeksi disebabkan oleh bakteri. Selain itu, sebaiknya pemilihan antibiotik dilakukan berdasarkan hasil kultur. Jika tidak memungikan, antibiotik empirik dapat dipilih sesuai dengan data epidemiologi resistensi bakteri lokal.[2]

Sinonim: sefiksim.

Nama kimia: [6R –[6α,7β (Z)]]-(6R, 7R)-7-[2-(2-Amino-4-thizolyl)glyoxylamido]-8-oxo-3-vinyl5-thia-1-azabicyclo[4.2.0]oct2-ene-2-carboxyclic acid, 72-(Z)-[O-(carboxymethyl)oxime]trihydrate [1]

Formula molekul: C16H15N5O7S2•3H2O [2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Cefixime

Perihal Deskripsi
Kelas Antiinfeksi[1]
Subkelas Antibiotika, cephalosporin generasi ketiga[1]
Akses Resep
Wanita hamil Kategori FDA B[2]
Wanita menyusui

Cefixime dapat ditemukan dalam ASI dalam kadar minimal. Tidak ada laporan efek samping pada bayi yang menyusu[3]

FDA menyarankan untuk mempertimbangkan penghentian pemberian ASI sementara saat ibu mengonsumsi obat ini[2]

Anak-anak Aman digunakan pada anak
Infant Pada bayi usia <6 bulan, efektivitas dan keamanan obat ini belum pasti[2]
FDA

Approved[2]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Cefixime: Drug Information. Lexicomp Inc. 2022.
2. FDA. Highlight of prescribing information Suprax. FDA. 2012 https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/203195s000lbl.pdf
3. Bar-Oz B, Bulkowstein M, Benyamin L, Greenberg R,Soriano I, Zimmerman D. Use of antibiotic and analgesic drugs during lactation. Drug Safety. 2003;26 (13):928.

Farmakologi Cefixime

Artikel Terkait

  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...
Anonymous
Dibalas 28 September 2024, 16:48
Nyeri pinggang dengan hasil urinalisa bilirubin positif 1 dan leukosituria
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapatkan pasien dengan keluhan nyeri pinggang dan kurang tenaga di puskesmas. Dari hasil UL didapatkan Bilirubin positif 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.