Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Cefuroxime general_alomedika 2023-07-24T14:38:52+07:00 2023-07-24T14:38:52+07:00
Cefuroxime
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Cefuroxime

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Efek samping cefuroxime yang berpotensi fatal adalah anafilaksis dan kolitis pseudomembranosa. Interaksi obat cefuroxime terjadi dengan kontrasepsi oral dan probenecid.[5,6]

Efek Samping

Efek samping yang dapat timbul akibat cefuroxime antara lain:

  • Saluran cerna: mual, muntah, nyeri epigastrik, perdarahan dan infeksi gastrointestinal, nyeri perut, begah, ulkus mulut, anoreksia, rasa haus, dispepsia, diare
  • Kardiologi: nyeri dada, sesak napas, takikardia
  • Hematologi: penurunan hemoglobin dan hematokrit, trombositosis, limfositosis, anemia hemolitik
  • Integumen: ruam, pruritus, eritema, urtikaria, sindroma Stevens Johnson, eritema multiforme, toxic epidermal necrolysis

  • Saluran kemih: nekrosis korteks renal bilateral, nyeri ginjal, nyeri uretra, perdarahan saluran kemih, disuria, gagal ginjal akut, nefritis interstisial
  • Reproduksi: vaginitis, kandidiasis vagina, pruritus vulvovagina, iritasi dan duh vagina
  • Muskuloskeletal: kram otot, athralgia, sendi membengkak
  • Neurologi: sakit kepala, pusing, mengantuk, iritabilitas, kejang
  • Laboratorium: pemanjangan waktu prothrombin; peningkatan sementara enzim hepar, bilirubin, kreatinin serum, dan blood urea nitrogen (BUN); penurunan klirens kreatinin
  • Lainnya: demam, angioedema, ikterus[5]

Penggunaan antibiotik jangka panjang memiliki efek samping terkait kolitis pseudomembranosa karena pertumbuhan Clostridium secara cepat dan banyak akibat perubahan flora normal. Toksin yang dikeluarkan oleh Clostridium ini memicu pembentukan pseudomembranosa di kolon. Gejala utama yang sering terjadi adalah diare setelah penggunaan antibiotik jangka panjang.[4,6]

Efek samping cefuroxime injeksi didapatkan lebih jarang dibandingkan kelompok yang mengonsumsi sediaan oral. Pada sediaan oral, umumnya efek samping yang paling sering dilaporkan adalah gangguan gastrointestinal, termasuk diare, mual, dan muntah.[1,4,6]

Interaksi Obat

Penggunaan cefuroxime oral dapat mempengaruhi flora saluran cerna, sehingga menyebabkan penurunan reabsorpsi estrogen. Hal ini dapat menurunkan efikasi obat kontrasepsi oral kombinasi estrogen-progesteron.

Obat yang menurunkan asiditas lambung dapat menurunkan bioavailabilitas cefuroxime. Berikan cefuroxime 1 jam sebelum atau 2 jam setelah konsumsi antasida. Penggunaan bersama dengan antagonis histamin-2, misalnya ranitidin, dan penghambat pompa proton, misalnya omeprazole, tidak disarankan.

Penggunaan cefuroxime oral dengan probenecid dapat meningkatkan konsentrasi serum cefuroxime. Cefuroxime juga dapat meningkatkan efek nefrotoksik dari diuretik, seperti furosemide, dan aminoglikosida.[5,6]

Referensi

1. Pacific GM. Clinical pharmacology of cefuroxime and cefuroxime axetil in infants and children. Clin Med Invest. 2020; 5:1-9
4. Leder RD, Carson DS. Cefuroxime Axetil: A Brief Review. Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology. 1997; 5:211-214
5. MIMS Indonesia. Cefuroxime. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefuroxime?mtype=generic
6. FDA. Cefuroxime (Ceftin). 2015. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2015/050605s048,050672s034lbl.pdf

Indikasi dan Dosis Cefuroxime
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 17 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.