Efek Samping dan Interaksi Obat Faropenem
Faropenem memiliki profil keamanan yang baik dengan kejadian efek samping yang rendah. Efek samping yang paling sering ditemukan adalah efek gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan diare. Interaksi obat bisa terjadi dengan furosemide, probenecid, dan indomethacin.[1,3,7,12]
Efek Samping
Efek samping tersering pada pemberian faropenem adalah gejala gastrointestinal seperti diare dan mual. Pada berbagai uji klinis, risiko terjadinya diare berkisar antara 2,5-7,5%.
Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah:
- Gastrointestinal: diare, nyeri perut, mual
- Dermatologi: ruam, gatal pada seluruh tubuh, eritema
- Lainnya: demam
- Reaksi alergi: syok, anafilaksis, toxic epidermal necrolysis
- Gangguan hepar: peningkatan bilirubin dan enzim hepar
- Pneumonia interstisial, dengan gejala berupa sesak napas, batuk kering, demam
Rhabdomyolisis, dengan gejala berupa nyeri, kebas, atau kelemahan pada otot ekstremitas, pundak, dan pinggang bawah.[1-3,7,12]
Interaksi Obat
Faropenem memiliki interaksi obat dengan furosemide, probenecid, dan indomethacin.[1,3]
Obat Anionik
Kombinasi faropenem dengan obat-obatan anionik seperti furosemide, probenecid, dan indomethacin, dapat menurunkan ekskresi faropenem, sehingga menyebabkan toksisitas pada ginjal.[1,3]
Kombinasi Imipenem dan Cilastatin
Pada uji hewan coba, konsentrasi faropenem meningkat di dalam darah pada penggunaan bersamaan dengan imipenem dan cilastatin, yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan pada fermentasi metabolik oleh cilastatin.[1,3,7]
Asam Valproat
Penggunaan bersamaan dengan faropenem mengakibatkan penurunan konsentrasi asam valproat di dalam darah, sehingga mengakibatkan rekurensi kejang epileptik.[1,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Andreas Michael Sihombing