Formulasi Kanamycin
Di Indonesia, formulasi kanamycin adalah dalam bentuk kapsul oral dan vial untuk injeksi. Kanamycin tersedia dalam bentuk kanamycin sulfat.[6,7]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, kanamycin kapsul tersedia dalam kekuatan sediaan 250 mg. Kanamycin juga ada dalam bentuk vial berisi serbuk untuk injeksi dengan kekuatan 1 g dan 2 g per vial.[7]
Cara Penggunaan
Kanamycin kapsul diberikan oral tetapi buruk diabsorbsi pada saluran cerna, sehingga tidak digunakan secara sistemik. Kanamycin kapsul hanya digunakan untuk sterilisasi pada saluran cerna.[4]
Kanamycin injeksi dapat diberikan secara intramuskular atau intravena. Sebelumnya, berat badan pasien harus diukur untuk menghitung dosis yang tepat. Pemberian dosis aminoglikosida pada pasien obesitas sebaiknya didasarkan pada perkiraan massa tubuh tanpa lemak (lean body mass).
Disarankan untuk membatasi durasi pengobatan dengan kanamycin dalam jangka pendek, umumnya 7-10 hari. Pada dosis yang direkomendasikan, infeksi akibat organisme yang rentan terhadap kanamycin seharusnya merespon terapi dalam 24 hingga 48 jam. Jika respon klinis tidak terjadi dalam 3-5 hari, terapi harus dihentikan dan pola kepekaan antibiotik dari organisme patogen harus diperiksa ulang.[6]
Intramuskuler
Untuk pemberian intramuskular, berikan injeksi secara dalam ke kuadran luar atas otot gluteus.[6]
Intravena
Untuk pemberian intravena, larutkan isi vial 500 mg dalam 100-200 mL cairan pelarut steril seperti cairan salin normal atau dextrose 5%. Alternatif lain adalah melarutkan isi vial 1 g dalam 200-400 mL cairan pelarut steril. Dosis yang sesuai disuntikkan selama periode 30 hingga 60 menit.[6]
Cara Penyimpanan
Simpan kanamycin di tempat kering, tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.[1,4,6]