Pendahuluan Meropenem
Meropenem merupakan antibiotik golongan carbapenem β laktam yang digunakan dalam penanganan infeksi berat, seperti meningitis, sepsis, appendicitis, ataupun infeksi kulit yang luas.
Meropenem memiliki spektrum aktivitas yang luas terhadap banyak organisme Gram positif dan Gram negatif aerob dan anaerob. Meropenem telah dilaporkan efektif untuk Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Streptococcus agalactiae, Streptococcus viridans group, Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Bacteroides sp, dan Peptostreptococcus.[1,2]
Meropenem bekerja dengan mengikat protein pengikat penisilin, mengganggu integritas, serta sintesis dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan kematian sel. Meropenem diindikasikan untuk melawan infeksi berat, seperti meningitis bakteri, infeksi kulit dan struktur kulit komplikata, serta infeksi intraabdomen komplikata.[1-3]
Meropenem hanya memiliki sediaan dalam bentuk parenteral, yang diberikan melalui intravena bolus maupun infus. Meropenem dapat menyebabkan efek samping umum seperti mual, muntah, sakit kepala, dan konstipasi. Walaupun sangat jarang, efek samping sistemik seperti kejang, syok anafilaksis, neutropenia, maupun penurunan fungsi ginjal dan hati telah dilaporkan.[2,3]
Di Indonesia, meropenem tersedia dalam merek dagang Merosan®, Carpenem®, Lanmer®, Simpenem®, Quamer®, Ronem®, dan Meropex®.[9]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Meropenem
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi[4,5] |
Subkelas | Antibakteri[4] |
Akses | Resep[4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B Kategori TGA: B2[3,6,7] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke dalam ASI[3] |
Anak-anak | Dapat digunakan pada anak usia 3 bulan ke atas sesuai indikasi medis[3] |
Infant | |
FDA | Approved[3] |
Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta