Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ketoconazole
Penggunaan ketoconazole pada kehamilan dikategorikan oleh FDA sebagai kategori C. Penggunaannya pada ibu menyusui tidak disarankan.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Kategori C (FDA): Penelitian pada hewan terbukti terdapat efek samping pada fetus, namun data penelitian pada manusia belum cukup. Walau demikian potensi keuntungan terapi dapat dipertimbangkan dengan potensi resiko terapi obat.
Kategori B3 (TGA): Jumlah konsumsi ibu hamil dan ibu menyusui pada obat tersebut masih terbatas, penelitian mengobservasi ada tidaknya peningkatan frekuensi malformasi secara langsung atau tidak langsung oleh efek berbahaya obat. Namun penelitian pada hewan menunjukan hasil terdapat peningkatan frekuensi kecacatan fetus, namun belum signifikan pada manusia.
Hasil penelitian tentang penggunaan ketoconazole pada hewan adalah adanya toksik terhadap embrio dan teratogenik. Beberapa penelitian menuliskan adanya peningkatan gangguan pada fetus. Sampai saat ini belum ada data yang diteliti pada ibu hamil.[3]
Penelitian dilakukan dengan jumlah terbatas beberapa wanita hamil dan ibu dengan batas usia anak. Hasilnya adalah tidak ada peningkatan frekuensi malformasi baik langsung maupun tidak langsung pada fetus.[5] Pilihan obat antifungal pada ibu hamil harus mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Masih belum diketahui apakah ketoconazole oral dieskresikan melalui ASI atau tidak. Walau demikian, penelitian melaporkan bahwa penggunaan ketoconazole oral pada ibu menyusui menyebabkan toksik pada liver dan terdapat inhibisi pada beberapa enzim liver. Penggunaan dapat diatasi dengan mengkonsumsi ketoconazole tepat sebelum bayi tidur panjang atau 2 hingga 5 jam sebelum menyusui untuk menghindari paparan ketoconazole pada bayi.[12]
Pada penggunaan ketoconazole sampo atau topikal, dilaporkan tidak ada risiko terhadap bayi. Bagaimanapun juga harus dihindari pemberian topikal pada payudara atau areola ibu karena dapat tertelan bayi.[13]