Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Entecavir general_alomedika 2023-01-13T09:40:52+07:00 2023-01-13T09:40:52+07:00
Entecavir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Entecavir

Oleh :
dr. Apri Haryono Hafid
Share To Social Media:

Indikasi entecavir adalah untuk terapi hepatitis B kronik pada orang dewasa dan pada anak-anak berusia ≥2 tahun, yang memiliki bukti replikasi virus aktif dan salah satu dari bukti elevasi transaminase persisten atau bukti penyakit aktif secara histologis.

Formularium oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa entecavir hanya dapat diberikan oleh KGEH (konsultan gastroenterohepatologi), oleh KGEH anak, dan oleh dokter spesialis penyakit dalam dengan melampirkan hasil pemeriksaan HBeAg, pemeriksaan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT ) yang meningkat 2 kali di atas nilai rujukan dalam 3 bulan, atau hasil histologi (transient elastography) atau serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) platelet ratio index (APRI) sesuai minimal dengan F2.[3,6]

Dewasa

Pasien dewasa dengan hepatitis B kronik dan penyakit liver terkompensasi yang belum pernah mengonsumsi obat nukleosida (nucleoside-naïve) dapat diberikan dosis 0,5 mg sekali sehari. Pasien dewasa dengan hepatitis B kronis yang resisten atau yang mengonsumsi lamivudine konkomitan dapat diberikan dosis 1 mg sekali sehari.

Pasien dengan penyakit liver dekompensasi juga diberikan dosis 1 mg sekali sehari. Obat diberikan saat lambung kosong, yakni 2 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.[4,6]

Anak-anak

Pada pasien anak dengan hepatitis B kronik dan penyakit liver terkompensasi, obat dapat diberikan bila usia ≥2 tahun dan berat badan ≥10 kg. Anak yang belum pernah mengonsumsi obat nukleosida diberikan dosis 0,015 mg/kgBB sekali sehari dengan dosis maksimal 0,5 mg/hari.

Sementara itu, anak yang menggunakan lamivudine konkomitan dapat diberikan dosis entecavir sebesar 0,03 mg/kgBB sekali sehari dengan dosis maksimal 1 mg/hari.[4,6]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Dosis oral entecavir dapat dikurangi pada pasien dengan gangguan ginjal berdasarkan nilai creatinine clearance (CC) yang dimiliki masing-masing pasien. Selain itu, pasien yang menjalani hemodialisis sebaiknya menerima entecavir setelah proses hemodialisis selesai karena entecavir dapat tereliminasi saat hemodialisis.

Creatinine Clearance 30–49 mL/menit

Pasien nucleoside-naïve diberikan dosis 0,25 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 48 jam. Sedangkan pasien dengan lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,5 mg sekali sehari atau 1 mg setiap 48 jam.

Creatinine Clearance 10–29 mL/menit

Pasien nucleoside-naïve diberikan dosis 0,15 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 72 jam. Sedangkan pasien dengan lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,3 mg sekali sehari, atau 0,5 mg setiap 48 jam, atau 1 mg setiap 72 jam.

Creatinine Clearance <10 mL/menit

Pasien nucleoside-naïve diberikan dosis 0,05 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 5–7 hari. Sedangkan pasien dengan lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,1 mg sekali sehari, atau 0,5 mg setiap 72 jam, atau 1 mg setiap 7 hari.

Pasien Dialisis

Pasien hemodialisis atau continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) yang nucleoside-naïve diberikan dosis 0,05 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 5–7 hari. Sedangkan pasien yang memiliki lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,1 mg sekali sehari, atau 0,5 mg setiap 72 jam, atau 1 mg setiap 7 hari.[4,6]

Referensi

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor HK.01.07/MENKES/688/2019 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. Oktober 2019.
4. MIMS. Entecavir: Concise Prescribing Info. 2022. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/entecavir?mtype=generic
6. Drugs.com. Entecavir. 2022. https://www.drugs.com/ppa/entecavir.html

Formulasi Entecavir
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Manajemen Hepatitis B pada Populasi Khusus
    Manajemen Hepatitis B pada Populasi Khusus
  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
    Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
    Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 April 2025, 06:44
Apakah pasien hepatitis B harus diterapi seumur hidup?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya. Apakah terapi pd pasien hepatitis b harus diberikan seumur hidup?Jika tidak, kapan kita bisa stop untuk terapi hepatitis b...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:10
Tatalaksana mual pada Pasien post HD dengan HbSAg positif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter..Izin bertanya, saya ada pasien perempuan usia 65th, datang dengan keluhan sesak nafas, perut rasa begah, mual dan demam. Pasien post HD 1 hari...
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2024, 08:56
Terapi Hepatitis B apakah harus seumur hidup?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Untuk terapi hepatitis biasanya berlangsung berapa lama? Apakah penderita harus minum obat seumur hidup? Kemudian kapan kita bisa cek...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.