Kontraindikasi dan Peringatan Peginterferon Alfa-2b
Beberapa kontraindikasi peginterferon alfa-2b adalah riwayat hipersensitivitas terhadap interferon alfa, hepatitis autoimun, dan penyakit liver dekompensasi. Peringatan terkait peginterferon alfa-2b adalah potensinya untuk menimbulkan atau memperburuk gangguan neuropsikiatri, iskemik, infeksi, atau autoimun yang fatal.[2-4]
Kontraindikasi
Peginterferon alfa-2b dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap interferon alfa, seperti angioedema, urtikaria, bronkokonstriksi, anafilaksis, sindrom Stevens-Johnson, dan toxic epidermal necrolysis. Selain itu, obat ini juga dikontraindikasikan pada hepatitis autoimun, penyakit liver dekompensasi (dengan skor Child-Pugh >6), dan pada sirosis hepatis akibat hepatitis C kronik yang terjadi sebelum atau saat terapi.[3,4]
Sifat peginterferon alfa-2b yang tidak bisa digunakan sebagai monoterapi dan perlu dikombinasi dengan ribavirin juga menimbulkan kontraindikasi tersendiri pada ibu hamil dan pria yang pasangannya sedang hamil. Hal ini dikarenakan ribavirin bersifat genotoksik dan mutagenik. Kedua obat ini juga dikontraindikasikan pada kondisi hemoglobinopati (thalassemia mayor dan anemia sickle-cell).[2]
Peringatan
Peringatan khusus perlu diperhatikan saat hendak memberikan peginterferon alfa-2b pada pasien dengan riwayat penyakit psikiatri, gangguan fungsi ginjal, kardiovaskular, endokrin, hati, respirasi, dan mata.
Riwayat Penyakit Psikiatri
Peginterferon alfa-2b dapat meningkatkan risiko eksaserbasi penyakit psikiatri seperti depresi, keinginan bunuh diri, perilaku agresif, psikosis, dan gangguan bipolar.
Riwayat Gangguan Fungsi Hati
Pemberian peginterferon alfa-2b pada pasien hepatitis yang disertai sirosis hepatis (dengan atau tanpa koinfeksi HIV) perlu dilakukan dengan hati-hati karena obat dapat meningkatkan risiko dekompensasi hati hingga kematian.
Riwayat Gangguan Fungsi Ginjal
Pemberian peginterferon alfa-2b pada pasien dengan riwayat gangguan fungsi ginjal perlu dilakukan dengan perhatian khusus karena obat dapat menyebabkan toksisitas interferon dan peningkatan kadar kreatinin.
Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Pemberian peginterferon alfa-2b pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular dapat menyebabkan hipotensi, aritmia, takikardi, kardiomiopati, angina pektoris, hingga infark miokardium.
Riwayat Penyakit Endokrin
Pemberian peginterferon alfa-2b pada pasien dengan riwayat penyakit endokrin seperti hipotiroid, hipertiroid, dan diabetes mellitus, perlu dilakukan dengan perhatian khusus karena obat dapat menyebabkan gangguan kadar hormon tiroid atau hiperglikemia.
Riwayat Penyakit Mata
Pemberian peginterferon alfa-2b pada pasien retinopati diabetik atau hipertensif perlu dilakukan dengan perhatian khusus karena dapat memperparah progresivitas penyakit.
Riwayat Penyakit Respirasi
Peginterferon alfa-2b dapat meningkatkan risiko eksaserbasi penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan menyebabkan gagal napas.[1-5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini