Formulasi Peginterferon Alfa-2b
Formulasi peginterferon alfa-2b tersedia dalam bentuk serbuk injeksi dengan berbagai kekuatan. Obat ini perlu dilarutkan terlebih dahulu sebelum diberikan secara subkutan.
Bentuk Sediaan
Peginterferon alfa-2b tersedia dalam bentuk serbuk injeksi, dengan kemasan berikut:
- Vial: kekuatan 50 μg/vial, 80 μg/vial, 100 μg/vial, 120 μg/vial
- Pena injeksi dosis tunggal: kekuatan 80 μg, 120 μg, 150 μg[3,8]
Cara Penggunaan
Cara penggunan peginterferon alfa-2b dibedakan berdasarkan kemasan vial dan pena injeksi dosis tunggal.
Vial
Setiap paket kemasan vial peginterferon alfa-2b berisi 1 vial serbuk injeksi, 1 vial pelarut, 2 disposable syringes dosis tunggal, dan 2 alcohol swabs. Larutkan serbuk injeksi dengan memasukkan 0,7 mL pelarut ke dalam vial obat. Setelah itu, goyangkan vial obat dengan gerakan memutar agar larut sempurna. Hindari mengguncang atau mengocok vial obat, serta hindari menggunakan pelarut ulang.
Cara injeksi subkutan adalah mencubit kulit dan menyuntikkan jarum disposable syringes dosis tunggal dengan sudut 45–90°. Suntikan dapat dilakukan pada daerah yang memiliki lapisan lemak subkutan tebal, seperti lengan atas bagian luar, paha, dan abdomen.[3,4]
Pena Injeksi Dosis Tunggal
Setiap paket kemasan pena injeksi peginterferon alfa-2b berisi pena injeksi dosis tunggal yang telah berisi serbuk injeksi dan pelarut, 1 jarum disposable, 2 alcohol swabs, dan dosing tray. Larutkan serbuk injeksi dengan meletakkan pena injeksi tegak lurus pada permukaan datar dan keras seperti meja. Tombol dosis berada di dasar.
Pegang bagian ulir pena dan tekan bagian atasnya ke bawah (mengarah ke permukaan tempat pena diletakkan tegak lurus) sampai terdengar bunyi “klik”. Tunggu beberapa detik sampai serbuk injeksi larut dengan sendirinya. Goyangkan pena secara perlahan (berbalik-balik) pada sisi atas dan bawah. Hindari mengguncang atau mengocok pena.
Pasang jarum dengan membuka pelindung pada bagian atas pena, diikuti dengan memutar jarum searah jarum jam pada bagian atas pena. Putar tombol dosis sesuai dosis yang dibutuhkan, kemudian lepaskan tutup pelindung jarum.
Injeksikan obat secara subkutan dengan mencubit kulit dan menyuntikkan jarum dengan sudut 45–90° lalu tekan tombol dosis. Suntikan dapat dilakukan pada daerah yang memiliki lapisan lemak bawah kulit tebal.[3,4]
Cara Penyimpanan
Simpan vial obat yang belum dilarutkan pada suhu 20–25°C. Vial obat yang telah dilarutkan dan pena injeksi dosis tunggal (baik yang belum dilarutkan maupun yang telah dilarutkan) disimpan pada suhu 2–8°C. Hindari pembekuan obat maupun paparan sinar matahari. Serbuk injeksi yang telah dilarutkan dapat disimpan sampai 24 jam.[3,4]
Kombinasi dengan Obat Lain
Peginterferon alfa-2b memang tidak disarankan untuk digunakan sebagai monoterapi. Obat ini perlu dikombinasikan dengan antivirus lain untuk tata laksana hepatitis C, contohnya ribavirin, sofosbuvir, dan simeprevir.
Ribavirin merupakan analog nukleosid sintetik yang menghambat berbagai jenis virus RNA dan DNA. Ribavirin diberikan dalam bentuk oral dan terbukti menurunkan kadar serum aminotransferase pada hepatitis C kronik.
Sofosbuvir merupakan antivirus polymerase inhibitor yang bekerja dengan menginhibisi uridine nucleoside pada HCV RNA NS5B polymerase. Obat ini diberikan secara oral dan biasanya ditoleransi dengan baik. Sofosbuvir digunakan dalam triple kombinasi dengan peginterferon alfa-2b dan ribavirin untuk hepatitis C genotipe 1,4,5, dan 6.
Simeprevir merupakan antivirus protease inhibitors. Obat ini juga digunakan dalam triple kombinasi dengan peginterferon alfa-2b dan ribavirin sebagai alternatif dalam tata laksana hepatitis C genotipe 1 dan 4.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini