Pengawasan Klinis Gefitinib
Pengawasan klinis pada pemberian gefitinib dilakukan sebelum, selama, dan setelah pemberian.[1,5]
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi dilakukan untuk memantau efek samping pemberian gefitinib, yaitu toksisitas hematologi yang bisa menimbulkan perdarahan seperti epistaksis dan hematuria. Parameter hematologi yang dinilai adalah leukositosis, leukopenia, anemia, granulositopenia, dan neutropenia.[8,13]
Pemeriksaan Fungsi Hepar
Pemeriksaan fungsi hepar pada pasien yang menggunakan gefitinib dilakukan secara berkala, karena gefitinib dapat menyebabkan gangguan fungsi hepar Gefitinib digunakan secara hati-hati pada pasien dengan peningkatan enzim hepar ringan hingga sedang. Pada gangguan berat, pemberian gefitinib dihentikan. Pemeriksaan fungsi hepar dilakukan setiap 2-4 minggu.[2,6,13,14]
Penanganan Komplikasi
Apabila timbul komplikasi berikut, pertimbangkan untung-rugi tata laksana dengan gefitinib:
- Hepatotoksisitas: Tunda pemakaian gefitinib pada pasien dengan peningkatan fungsi hepar yang berat[6,7]
- Perforasi gastrointestinal: hentikan penggunaan gefitinib pada pasien yang mengalami perforasi[7]
- Gangguan penglihatan: lakrimasi, sensitivitas terhadap cahaya, penglihatan buram, nyeri mata, mata merah, atau penglihatan buram. Pasien dapat diberikan tetes mata steril yang dijual bebas atau larutan salin yang dapat mengurangi gejala mata kering dan hiperlakrimasi
- Diare kronis: tunda penggunaan gefitinib minimal 14 hari pada pasien diare kronis. Pemberian loperamide dapat mengontrol diare yang diakibatkan oleh gefitinib
- Lesi kulit: apabila ditemukan bula dan eksfoliasi pada kulit, penggunaan gefitinib harus ditunda. Apabila lesi bula, blister, atau eksfoliasi semakin berat, penggunaan gefitinib harus dihentikan[6,7]