Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Trihexyphenidyl
Penggunaan trihexyphenidyl pada kehamilan dan ibu menyusui tidak disarankan karena keterbatasan data terkait keamanan. Trihexyphenidyl hanya boleh digunakan pada kehamilan dan pada ibu menyusui jika manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan trihexyphenidyl dalam Kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
TGA memasukkan trihexyphenidyl dalam kategori B1. Artinya, obat telah dikonsumsi dalam jumlah terbatas oleh ibu hamil atau wanita usia reproduksi tanpa adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung pada janin. Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya bukti peningkatan kejadian gangguan pada janin.
Sebuah studi laporan kasus yang melihat efek penggunaan trihexyphenidyl dosis tinggi pada ibu hamil dengan distonia, yakni 32 mg per hari pada kehamilan pertama dan 50 mg pada kehamilan kedua, tidak mendapatkan peningkatan risiko baik terhadap ibu maupun janin. Dalam studi ini persalinan dilakukan dengan sectio caesarea.
Pengawasan dilakukan hingga kedua anak berusia masing-masing 11 tahun dan 13 tahun, dan tidak ditemukan kelainan terkait penggunaan trihexyphenidyl pada kedua anak tersebut.
Pada sebuah penelitian kohort yang melibatkan 2323 pasien hamil yang terpapar obat antikolinergik apapun, termasuk trihexyphenidyl, ditemukan peningkatan defek minor pada kelahiran jika ibu hamil mengonsumsi antikolinergik pada trimester pertama. Defek minor adalah defek yang tidak memiliki konsekuensi serius secara medis, fungsional, maupun kosmetik.[21,22]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak terdapat data mengenai sekresi trihexyphenidyl dalam ASI. Terkait dengan banyaknya kasus sekresi obat-obatan sistem saraf pada ASI, penggunaan trihexyphenidyl pada ibu menyusui tidak disarankan.
Selain itu, penggunaan antikolinergik seperti trihexyphenidyl dapat mengakibatkan supresi laktasi. Berdasarkan rekomendasi dari FDA dan TGA, trihexyphenidyl hanya boleh digunakan jika manfaat yang diharapkan melebihi risiko terhadap bayi.[1,14,21,22]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri