Farmakologi Trihexyphenidyl
Farmakologi trihexyphenidyl berhubungan dengan sifatnya sebagai antagonis reseptor muskarinik, yang mengakibatkan inhibisi pada sistem saraf parasimpatis. Trihexyphenidyl dapat mengurangi gejala tremor pada parkinsonisme dengan memperbaiki gangguan keseimbangan antara jalur neurologis dopaminergik dan kolinergik melalui blokade reseptor muskarinik M1.
Farmakodinamik
Trihexyphenidyl bekerja melalui efek inhibisi terhadap sistem saraf parasimpatis. Trihexyphenidyl merupakan antagonis reseptor muskarinik kompetitif, dengan mekanisme aksi memblok reseptor muskarinik M1.
Reseptor muskarinik M1 merupakan reseptor asetilkolin pada sistem saraf parasimpatis. Blokade reseptor muskarinik M1 oleh trihexyphenidyl mengakibatkan inhibisi saraf parasimpatis, dan mempengaruhi kerja otot polos hingga kelenjar saliva.
Pada penyakit Parkinson dan parkinsonisme, terdapat gangguan keseimbangan antara jalur neurologi dopaminergik dan kolinergik yang mengakibatkan gejala seperti tremor. Trihexyphenidyl dan obat-obatan antikolinergik lainnya dapat memperbaiki gangguan keseimbangan ini dengan cara mengurangi neurotransmisi yang dimediasi oleh asetilkolin.[2,4,6,7]
Sifat trihexyphenidyl sebagai antagonis reseptor muskarinik juga menjadi alasan penggunaan obat ini pada kondisi distonia, terutama distonia yang diakibatkan oleh cerebral palsy. Meskipun hingga saat ini indikasi penggunaan trihexyphenidyl belum mencakup distonia, penelitian awal terkait ini telah dilakukan.[2,8,9]
Pada penelitian menggunakan hewan coba, trihexyphenidyl menunjukkan efek stimulasi produksi dopamin pada striatum, melalui blokade reseptor muskarinik pada sistem saraf parasimpatis. Blokade reseptor muskarinik mengakibatkan pelepasan asetilkolin yang diikuti oleh produksi dopamin. Pada distonia, produksi dopamin relatif rendah, sehingga stimulasi produksi dopamin oleh trihexyphenidyl diperkirakan dapat mengurangi gejala.[2,10-12]
Farmakokinetik
Trihexyphenidyl memiliki farmakokinetik yang baik dengan pemberian per oral. Absorpsi cepat dan konsentrasi puncak plasma dapat tercapai dalam 1,3 jam.
Absorpsi
Absorpsi trihexyphenidyl relatif cepat. Waktu yang diperlukan oleh trihexyphenidyl hingga mencapai konsentrasi puncak dalam plasma adalah kurang lebih 1,3 jam sejak pemberian obat secara oral. Konsentrasi maksimum trihexyphenidyl dalam plasma berbeda-beda tergantung dosis. Konsentrasi maksimum dilaporkan sebesar 10 ng/mL setelah pemberian dosis 2 mg.[2,7]
Distribusi
Setelah diabsorpsi melalui saluran cerna, trihexyphenidyl dengan cepat mencapai konsentrasi puncak dalam plasma dan mencapai jaringan targetnya. Konsentrasi tertinggi terdapat pada paru, otak, dan jaringan lemak, sementara konsentrasinya rendah pada otot dan jantung. Ikatan trihexyphenidyl pada protein plasma tidak diketahui pasti.[7,13]
Metabolisme
Trihexyphenidyl memiliki kelompok amino tersier alifatik yang dapat mengalami dealkilasi dan oksidasi, dan dapat dimetabolisme dengan baik pada manusia. Satu kali penggunaan oral memiliki durasi aksi selama 6 hingga 12 jam.[2,7]
Eliminasi
Trihexyphenidyl dieliminasi melalui urin dalam bentuk obat yang tidak berubah. Waktu paruh trihexyphenidyl adalah 33 jam. Efek gangguan ginjal terhadap metabolisme dan eliminasi trihexyphenidyl tidak diketahui dengan pasti. Namun, diduga dapat mengakibatkan peningkatan waktu paruh, sehingga meningkatkan risiko efek samping.[1,2,14]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri