Levodopa
Levodopa adalah agen prekursor dopamine yang digunakan pada penyakit Parkinson. Levodopa digunakan untuk mengontrol gejala gangguan pergerakan pada Parkinson. Indikasi lain levodopa adalah parkinsonisme pasca ensefalitis atau akibat intoksikasi karbon monoksida.[1,2]
Levodopa diserap dengan cepat melalui saluran cerna, namun hanya 30% yang masuk ke dalam peredaran darah karena dekarboksilasi perifer secara luas, dan hanya 5-10% yang akan masuk ke dalam otak. Penambahan zat inhibitor dopa decarboxylase seperti benserazide dan carbidopa mencegah konversi levodopa menjadi dopamine di perifer sehingga lebih banyak dopamine yang menembus sawar darah otak.[3,4]
Efek samping dari levodopa adalah mual, pusing, gangguan kesadaran, hingga gejala berat seperti psikosis dan halusinasi. Levodopa tidak boleh diberikan dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI), seperti selegiline, karena berisiko menyebabkan krisis hipertensi.[5]
Di Indonesia, levodopa beredar dalam bentuk kombinasi dengan carbidopa atau benserazide dengan merek dagang Levopar®, Loveben®, Madopar®, Leparson®, dan Stalevo®.[8]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Levodopa
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiparkinson[9] |
Subkelas | - |
Akses | Resep[9] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[10] Kategori TGA: B3[11] |
Wanita menyusui | Sedikit dikeluarkan ke ASI[13] |
Anak-anak | Keamanan dan efikasi pada anak < 18 tahun tidak diketahui[14] |
Infant | |
FDA | Approved[10,14] |
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji