Efek Samping dan Interaksi Obat Chlorhexidine
Efek samping chlorhexidine yang berbentuk obat kumur adalah perubahan warna (staining) gigi, gangguan persepsi rasa, iritasi, dan alergi. Sementara itu, chlorhexidine topikal kulit bisa menyebabkan iritasi, dermatitis, dan alergi. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan chlorhexidine bersama vaksinasi tertentu.
Efek Samping
Penggunaan chlorhexidine glukonat sebagai obat kumur memiliki efek samping berupa perubahan warna pada gigi, bagian dorsal lidah, dan permukaan mulut lainnya. Efek ini umumnya muncul pada penggunaan jangka waktu panjang (>6 bulan). Efek samping staining ini lebih sering terlihat pada kelompok orang yang memiliki banyak plak gigi.
Efek samping lain meliputi peningkatan pembentukan kalkuli, gangguan persepsi rasa, iritasi, alergi, reaksi anafilaksis, stomatitis, gingivitis, glositis, dan mulut kering. Selain itu, edema glosal dan parotitis juga mungkin terjadi.[1,5,9,11]
Penggunaan chlorhexidine topikal pada kulit dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi, dermatitis kontak, pruritus, eritema, urtikaria, dan timbulnya vesikel. Penggunaan chlorhexidine pada neonatus dengan berat badan lahir rendah dapat menyebabkan penipisan stratum korneum dan hilangnya perlekatan dermis dengan epidermis.[3,5]
Interaksi Obat
Chlorhexidine oral dilaporkan dapat mengurangi efektivitas dari vaksin hidup tifoid dan vaksin hidup Bacillus Calmette–Guérin (BCG) karena sifat farmakodinamiknya. Oleh karena itu, pemberian kedua vaksin tersebut sebaiknya dilakukan ketika terapi dengan chlorhexidine telah selesai.[11]