Farmakologi Oralit
Farmakologi oralit atau larutan rehidrasi oral (oral rehydration solution / ORS) adalah berperan dalam mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh saat dehidrasi. Oralit merupakan adalah campuran seimbang glukosa-elektrolit yang digunakan untuk terapi dehidrasi.
Farmakodinamik
Komposisi oralit yang direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF saat ini mengandung natrium, glukosa, klorida, potassium/kalium, dan sitrat dengan total osmolaritas yang lebih rendah. Masing-masing komposisi ini memfasilitasi kerja dari intestinal saat terjadi diare dan dehidrasi, misalnya karena gastroenteritis.[2,4,5]
Terdapat dua komponen penting dalam proses absorbsi di intestinal, yaitu natrium dan glukosa yang mengaktifkan kotransporter natrium-glukosa (SGLT1). SGLT1 merupakan pompa aktif yang membantu pemindahan 2 ion natrium dan 1 molekul glukosa melewati membran sel. Tanpa glukosa, natrium tidak dapat diabsorbsi secara aktif. Saat diare, SGLT1 tetap aktif dan terus melakukan penyerapan natrium dan air walaupun pengeluaran cairan dan elektrolit dari tubuh cukup banyak. [2,4,5]
Oralit bekerja pada SGLT1 yang ada di membran apikal sel intestinal, sehingga menstimulasi masuknya natrium-glukosa ke dalam sel. Oralit juga meningkatkan pergerakan penyerapan air dari lumen ke sel. Glukosa membantu memfasilitasi penyerapan natrium dan air di usus kecil, sedangkan natrium dan potassium/kalium dibutuhkan untuk mengembalikan ion-ion penting untuk tubuh yang hilang selama diare. Selain itu, kandungan sitrat dapat memperbaiki kondisi asidosis akibat dehidrasi dan diare. [4,5]
Farmakokinetik
Farmakokinetik oralit yang mengandung glukosa dan natrium adalah diabsorbsi melalui saluran pencernaan dan didistribusikan melalui pembuluh darah untuk digunakan menjadi sumber energi, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, serta mempertahankan fungsi sel-sel tubuh.[6]
Absorbsi
Oralit yang mengandung glukosa dan natrium akan diabsorbsi oleh sel epitel intestinal melalui kotransporter SGLT1.[5]
Distribusi
Kandungan natrium dari oralit yang telah masuk sel epitel intestinal akan dipompa ke darah melalui pompa Na+K+ATPase ke darah. Sedangkan glukosa akan terdistribusi ke darah melalui transporter glukosa tipe 2 (GLUT2).[5]
Metabolisme
Metabolisme glukosa mencakup proses glikolisis, glukoneogenesis, glikogenolisis, dan glycogenesis. Berbagai proses ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah, untuk nantinya dijadikan sumber energi walaupun dalam kondisi asupan glukosa yang kurang atau tidak ada.[6]
Natrium adalah elektrolit dalam tubuh yang berada di darah dan cairan di sekitar sel. Natrium membantu menjaga keseimbangan cairan, volume darah serta berperan dalam fungsi saraf dan otot. Keseimbangan natrium akan mempengaruhi banyaknya natrium yang disekresikan atau ditahan di dalam tubuh.[7]
Eliminasi
Glukosa pada kondisi normal tidak diekskresi ke dalam urin. Sedangkan natrium akan diekskresikan di dalam urin dan keringat.[6,7]