Farmakologi Clomiphene Citrate
Secara farmakologi, clomiphene citrate atau klomifen sitrat bekerja sebagai suatu zat nonsteroid yang menginduksi ovulasi secara tidak langsung. Kerja clomiphene citrate untuk menginduksi ovulasi terjadi pada tingkat hipotalamus.[2]
Farmakodinamik
Clomiphene citrate memiliki struktur mirip dengan estrogen, sehingga dapat berikatan dengan reseptor estrogen pada sistem reproduksi. Clomiphene citrate memiliki aktivitas agonis dan antagonis estrogen. Clomiphene citrate berikatan dengan reseptor estrogen lebih lama daripada estrogen, sehingga akhirnya menurunkan konsentrasi reseptor estrogen dengan mengintervensi proses penambahan reseptor estrogen.[1,4-6]
Kerja clomiphene citrate untuk menginduksi ovulasi terjadi pada tingkat hipotalamus. Berkurangnya reseptor estrogen di hipotalamus menyebabkan kesalahan interpretasi kadar estrogen. Estrogen di dalam tubuh dianggap rendah oleh hipotalamus, sehingga muncul respons kompensasi di mana gonadotropin-releasing hormon (GnRH) akan disekresi lebih banyak. Peningkatan GnRH menyebabkan gonadotropin disekresi lebih banyak dan meningkatkan aktivitas folikel ovarium.[1,4-6]
Penggunaan clomiphene citrate akan meningkatkan sekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH). Kemudian, kadar FSH dan LH kembali turun setelah 5 hari terapi. Bila respons terapi tercapai, terbentuk satu atau lebih folikel matur. Folikel ini akan meningkatkan kadar estrogen, sehingga terjadi lonjakan kadar LH yang menyebabkan ovulasi terjadi.[1,4-6]
Farmakokinetik
Studi farmakokinetik clomiphene citrate menunjukkan bahwa obat ini diserap dengan baik setelah pemberian oral dan eliminasi utamanya terjadi melalui feses.
Absorpsi
Clomiphene citrate diabsorbsi dengan segera setelah konsumsi oral.[3,4]
Distribusi
Clomiphene citrate mencapai konsentrasi tertinggi di plasma dalam waktu 6 jam dan mulai bekerja sejak 5–10 hari konsumsi obat pertama. Waktu paruh clomiphene citrate berkisar 5–7 hari. Waktu paruh yang panjang ini diduga disebabkan ikatan terhadap plasma protein, sirkulasi enterohepatik, dan akumulasi di jaringan lemak.[7]
Metabolisme
Metabolisme clomiphene citrate terjadi di hepar melalui sirkulasi enterohepatik. Studi pada tikus menunjukkan adanya metabolit berupa 4-hidroksi, n-desetil, dan n-oksida.[7]
Eliminasi
Clomiphene citrate dieliminasi melalui feses (42%) dan urine (8%). Ekskresi masih ditemukan hingga 6 minggu setelah konsumsi obat terakhir.[7]
Resistensi
Kegagalan clomiphene citrate untuk menginduksi ovulasi cenderung terjadi pada pasien dengan obesitas, resistensi insulin, dan kondisi hiperandrogenik. Prediktor utama untuk kegagalan induksi ovulasi dengan clomiphene citrate adalah kadar androgen bebas yang tinggi.[4]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur