Indikasi dan Dosis Clomiphene Citrate
Indikasi clomiphene citrate atau klomifen sitrat adalah untuk penatalaksanaan disfungsi ovarium pada wanita yang ingin menjalani program hamil. Penghalang lain untuk hamil harus disingkirkan dan diobati sebelum memulai terapi.[3]
Pasien yang memiliki kemungkinan sukses dengan mengonsumsi clomiphene citrate adalah pasien dengan sindrom ovarium polikistik, sindrom amenorrhea-galactorrhea, psikogenik amenorrhea, amenorrhea setelah kontrasepsi oral, dan beberapa kasus amenorrhea akibat etiologi yang tidak bisa ditentukan.[3]
Clomiphene citrate hanya boleh diberikan pada pasien dengan disfungsi ovarium yang memenuhi kriteria berikut:
- Tidak hamil
- Tidak memiliki kista ovarium atau pembesaran ovarium selain akibat sindrom ovarium polikistik
- Tidak mengalami perdarahan pervaginam abnormal
- Memiliki fungsi hepar yang normal[3]
Sebelum pemberian, pasien perlu dievaluasi terkait hal-hal berikut:
- Kadar estrogen: pasien harus memiliki kadar estrogen normal yang diukur dari apusan vagina, biopsi endometrium, atau urinary estrogen assay. Namun, dokter perlu mengingat bahwa kadar estrogen yang rendah, meskipun menyulitkan terapi, tidak memengaruhi kesuksesan terapi
- Lakukan pemeriksaan adanya kegagalan ovarium atau pituitari primer, karena clomiphene citrate tidak bisa mengobati disfungsi ovarium akibat penyebab ini
- Periksa adanya endometriosis dan karsinoma endometrium
- Periksa adanya penghalang lain kehamilan, seperti gangguan tiroid, gangguan adrenal, hiperprolaktinemia, dan infertilitas pria
- Periksa adanya fibroid uterus, karena clomiphene citrate bisa menyebabkan pembesaran lebih lanjut pada fibroid[3]
Induksi Ovulasi
Clomiphene citrate biasanya diberikan kepada pasien yang menjalani pengobatan infertilitas (akibat disfungsi ovulasi) secara oral dalam dosis 50–250 mg per hari selama 5 hari dari hari ke-2, ke-3, ke-4, atau ke-5 perdarahan spontan atau yang diinduksi progestin. Pemberian dimulai dari dosis terendah dan dinaikan dalam kelipatan 50 mg/hari per siklus hingga siklus ovulasi didapatkan.[4]
Clomiphene citrate dapat diberikan kapan pun kepada wanita yang telah lama tidak mengalami haid. Apabila tidak terjadi kehamilan, penggunaan clomiphene citrate dapat diulang paling cepat 30 hari setelah konsumsi awal. Dosis yang disarankan pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik adalah 150 mg/hari. Apabila tidak terjadi ovulasi setelah terapi 3 kali atau terjadi ovulasi 3 kali tetapi tidak terjadi kehamilan, penggunaan clomiphene citrate disarankan untuk dihentikan.[1,6,10,11]
Induksi ovulasi dengan clomiphene citrate paling efektif pada kondisi hipergonadotropik hipogonadisme, tetapi tidak efektif pada pasien dengan kondisi hipogonadotropik hipogonadisme. Clomiphene citrate juga dapat diberikan sebagai terapi empiris pada infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.[4,6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur