Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Letrozole
Penggunaan letrozole pada kehamilan diduga dapat menyebabkan abortus spontan dan cacat lahir, sehingga dikontraindikasikan pada wanita hamil. Terdapat potensi efek samping serius pada bayi yang menyusu, sehingga ibu menyusui yang mendapat letrozole disarankan untuk tidak menyusui.[1,2,4]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), letrozole termasuk ke dalam kategori X. Letrozole dapat menyebabkan gangguan pada fetus sehingga penggunaannya dikontraindikasikan pada wanita hamil. Laporan pasca pemasaran menunjukkan bahwa penggunaan letrozole pada kehamilan diduga dapat menyebabkan abortus spontan dan cacat lahir.
Berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), letrozole termasuk ke dalam kategori D. Letrozole dapat, dicurigai, atau diperkirakan mengakibatkan peningkatan insiden malformasi atau bahaya ireversibel pada janin manusia.
Wanita usia reproduktif disarankan untuk menggunakan kontrasepsi yang efektif minimal 3 minggu setelah dosis terakhir.[1,2,4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum terdapat data mengenai ekskresi letrozole pada air susu ibu, pengaruhnya pada bayi yang menyusu, dan produksi air susu ibu. Ibu yang mendapat letrozole disarankan untuk tidak menyusui karena adanya potensi efek samping serius pada bayi hingga minimal 3 minggu setelah mendapat dosis terakhir.[1,2]