Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Lisinopril general_alomedika 2022-04-29T11:22:31+07:00 2022-04-29T11:22:31+07:00
Lisinopril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Lisinopril

Oleh :
dr. Edwin Njoto Sp.PD MIPH MHM
Share To Social Media:

Indikasi lisinopril adalah pada pasien dengan hipertensi esensial, nefropati diabetik, gagal jantung, dan pasca infark miokard akut.

Hipertensi Esensial

Pada pasien hipertensi esensial tanpa komplikasi dan tanpa terapi diuretik, lisinopril dapat diberikan mulai 5-10 mg sehari. Dosis disesuaikan dalam interval 2-4 minggu tergantung respon tekanan darah. Pada beberapa pasien, dosis hingga 40 mg/hari dapat diperlukan. Dosis maksimal adalah 80 mg/hari.

Jika tekanan darah tidak dapat dikontrol dengan lisinopril, diuretik dosis rendah, seperti hidroklorotiazid 12,5 mg, dapat diberikan. Setelah pemberian diuretik, dosis lisinopril dapat diturunkan perlahan.[10,13]

Gagal Jantung

Pemberian lisinopril pada penderita gagal jantung hendaknya dilakukan dalam pengawasan medis ketat. Jika pasien tidak dapat dikontrol dengan diuretik atau digitalis, lisinopril dapat ditambahkan dengan dosis mulai 2,5 mg/hari. Dosis ditingkatkan secara perlahan setiap 2 minggu, hingga maksimum 40 mg/hari.[10,14]

Nefropati Diabetik

Pada pasien nefropati diabetik yang mengalami hipertensi dan albuminuria, dapat diberikan lisinopril 10 mg per hari, dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg.[10,15]

Infark Miokard Akut

Pemberian terapi lisinopril dapat dimulai dalam kurun waktu 24 jam setelah onset gejala. Dosis awal lisinopril adalah 5 mg yang diberikan secara oral. Kemudian diikuti dengan 5 mg 24 jam setelahnya, 10 mg setelah 48 jam, dan kemudian 10 mg sekali sehari.[7]

Jika ditemukan penderita dengan tekanan darah sistolik rendah (≤120 mmHg) pada saat terapi dimulai atau pada 3 hari pertama setelah infark, lisinopril hendaknya diberikan dengan dosis 2,5 mg/hari.[7,10]

Penderita Gangguan Ginjal

Pemberian lisinopril pada penderita gangguan ginjal dapat didasarkan berdasarkan laju glomerular filtration rate (GFR):

  • GFR 30-70 ml/menit: dosis dimulai 5-10 mg/hari
  • GFR 10-30 ml/menit: dosis dimulai 2,5 – 5 mg/hari
  • GFR < 10 ml/menit (termasuk pasien dialisis): dosis dimulai 2,5mg/hari

Dosis disesuaikan dengan respon tekanan darah. Dosis dapat dititrasi naik sampai tekanan darah terkontrol. Dosis harian maksimal adalah 20 mg sehari.[7]

Pada 4 minggu pertama pengobatan, kadar kalium dan kreatinin serum sebaiknya diperiksa secara ketat. Kenaikan serum kreatinin < 20% masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan serum kreatinin di atas 20%, maka konsultasi dengan spesialis sebaiknya dilakukan.[16]

Referensi

7. Therapeutic Goods Administration (TGA) Lisinopril. 2018.
10. MIMS. Lisinopril. 2018. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lisinopril/?type=brief&mtype=generic
13. Weber MA, Schiffrin EL, White WB, et al. Clinical Practice Guidelines for the Management of Hypertension in the Community. The Journal of Clinical Hypertension, 2013. 16(1): 14–26. doi:10.1111/jch.12237
14. Ponikowski P, Voors AA, Anker SD, et al. 2016 ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure. European Heart Journal, 2016. 37(27): 2129–2200. doi:10.1093/eurheartj/ehw128
15. Schjoedt KJ, Astrup AS, Persson F, et al. Optimal dose of lisinopril for renoprotection in type 1 diabetic patients with diabetic nephropathy: a randomised crossover trial. Diabetologia, 2009. 52: 46. https://doi.org/10.1007/s00125-008-1184-8
16. Bicket DP. Using ACE Inhibitors Appropriately. Am Fam Phys, 2002. 66(3): 461-469.

Formulasi Lisinopril
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.