Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Etoricoxib
Penggunaan etoricoxib tidak disetujui oleh FDA, sehingga tidak memiliki kategori kehamilan. Di sisi lain, TGA memasukkan etoricoxib dalam kategori kehamilan C. Pada ibu menyusui, tidak terdapat data yang jelas apakah etoricoxib diekskresikan ke dalam ASI atau tidak.[1,8,9]
Penggunaan pada Kehamilan
Etoricoxib masuk dalam Kategori C menurut TGA. Hal ini berarti etoricoxib, karena efek farmakologisnya, telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.[9]
Penggunaan etoricoxib diduga dapat menghambat sintesis prostaglandin, dapat menyebabkan inersia uteri dan penutupan prematur duktus arteriosus selama kehamilan trimester terakhir. Selain itu, juga terdapat risiko gangguan ginjal janin dan hipertensi pulmonal persisten.[2,4,16]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Dalam penelitian, diketahui etoricoxib diekskresikan ke dalam ASI tikus. Namun, pada manusia tidak diketahui dengan pasti apakah etoricoxib diekskresikan ke dalam ASI atau tidak. Efek terhadap bayi menyusui dan pada produksi ASI juga belum diketahui.[1,2,4,8,16]