Tetracaine
Tetracaine hidroklorida atau tetrakain merupakan obat anestesi topikal kerja cepat dengan durasi pendek yang digunakan untuk mata. Tetes mata tetracaine hidroklorida diberikan sebelum tindakan pada mata yang membutuhkan anestesi kerja cepat dan durasi pendek, seperti tonometri, gonioskopi, dan ekstraksi benda asing di kornea.[1,2]
Bentuk sediaan yang tersedia di Indonesia berupa obat tetes mata tetracaine hidroklorida dengan konsentrasi 0,5%, di dalam botol 5 mL. Obat tetes mata ini umumnya digunakan sebelum tindakan tonometri, gonioskopi, ekstraksi benda asing di konjungtiva atau kornea, melepas jahitan di konjungtiva atau kornea, operasi katarak, operasi pterygium, dan manajemen strabismus.[1,2,4]
Tetes mata tetracaine hidroklorida 0,5% bekerja dengan menurunkan permeabilitas membran saraf, sehingga menurunkan proses pertukaran natrium, kalium, dan ion lain, serta mencegah potensial aksi dan konduksi impuls saraf. Efek anestesi tetracaine biasanya dimulai 10‒20 detik setelah pemberian, dan bertahan hingga 10‒20 menit (rata-rata 15 menit).[1-3]
Pada 30 detik pertama setelah pemberian obat, umumnya timbul sensasi tersengat, terbakar, nyeri, dan mata berair, yang akan berkurang dengan sendirinya dan diikuti dengan rasa baal pada mata.[1-3]
Penggunaan jangka panjang obat tetes mata ini dan/atau dosis yang berlebihan dapat meningkatkan risiko toksisitas pada kornea, yaitu abrasi, ulkus, hingga kekeruhan kornea yang berakibat kebutaan. Selain itu, terdapat risiko efek samping sistemik akibat obat ini, seperti bradikardi, sesak, ansietas, dan kejang.[1-3]
Nama kimia: C15H24N2O2.HCl atau asam benzoat, 4-(butilamino)-,2-(dimetilamino)etil ester, monohidroklorida.[1]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Tetracaine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat mata[5,6] |
Subkelas | Anestetik lokal[5,6] |
Akses | Resep dokter[4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C [2]; Kategori TGA: B2[7] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah tetracaine terdistribusi ke ASI, dapat diberikan dengan pengawasan |
Anak-anak | Terbukti aman dan efektif pada anak |
Infant | Keamanan dan efektifitas belum terbukti |
FDA | Approved[8] |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini