Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tobramycin
Penggunaan tobramycin pada kehamilan dan ibu menyusui dalam sediaan injeksi dapat mempengaruhi perkembangan janin dan dapat diekskresikan melalui ASI, sehingga harus mempertimbangkan untung-rugi secara seksama.[6,11]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan tobramycin sediaan injeksi dalam masa kehamilan, seperti antibiotik aminoglikosida lainnya, merupakan kategori D. Hal ini menandakan sudah terdapat bukti positif mengenai risiko obat pada janin manusia. Meskipun demikian, penggunaan obat ini dapat dipertimbangkan bila potensi manfaatnya melebihi risikonya.[8,9]
Tobramycin sediaan injeksi dapat menembus sawar darah plasenta dan menimbulkan efek berbahaya pada perkembangan janin. Laporan sebelumnya mendapatkan kasus bayi dengan tuli kongenital bilateral total dari ibu yang sebelumnya diterapi aminoglikosida.[8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tobramycin yang diberikan secara intravena dan intramuskular dapat diekskresikan ke dalam ASI meskipun dalam jumlah sedikit. Pemantauan kondisi bayi perlu ditekankan pada timbulnya tanda dan gejala sistem gastrointestinal, seperti diare dan hematochezia yang menandakan adanya kolitis terkait antibiotik.[9,21]
Dalam sebuah studi yang meneliti efek pada bayi yang mendapat ASI dari ibu diterapi tobramycin atas indikasi eksaserbasi penyakit fibrosis kistik. Didapatkan hasil bahwa tidak ada perubahan patologis pada konsistensi dan mikroskopik feses. Fungsi ginjal bayi juga masih dalam batas normal.[23]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja