Pengawasan Klinis Homatropine
Pengawasan klinis saat penggunaan homatropine bertujuan untuk memonitor efek samping dan toksisitas obat yang mungkin terjadi, terutama pada anak-anak dan pasien geriatri. Bila terjadi efek antimuskarinik sistemik seperti delirium dan agitasi, dokter perlu mempersiapkan antidotum segera.[1]
Pasien yang mengalami toksisitas homatropine dapat menunjukkan gejala takikardi, delirium, agitasi, halusinasi, gangguan koordinasi, kejang, depresi sistem saraf pusat, gagal nafas, hingga koma. Kondisi tersebut ditangani segera dengan penghentian penggunaan homatropine dan pemberian antidotum berupa physostigmine parenteral.
Pada anak, physostigmine diberikan sekitar 0,02 mg/kgBB dengan dosis maksimum 0,5 mg bolus intravena secara perlahan (5 menit), dengan interval 5–10 menit. Sedangkan pada dewasa, antidotum ini diberikan sebanyak 0,5–2 mg bolus intravena secara perlahan (5 menit), dengan interval 5–10 menit.[5,16,18,19]