Indikasi dan Dosis Omeprazole
Indikasi omeprazole adalah pada berbagai kondisi medis yang berhubungan dengan peningkatan asam lambung. Dalam praktik klinis, omeprazole kerap digunakan untuk ulkus peptikum, ulserasi lambung karena obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), sindrom Zollinger-Ellison, dan infeksi H. pylori.[1,2,4]
Infeksi Helicobacter pylori
Untuk eradikasi H.pylori pada pasien gastritis, omeprazole merupakan bagian dari triple therapy bersama clarithromycin dan amoxicillin. Omeprazole digunakan dalam dosis 20 mg, diberikan 2 kali sehari, dikombinasikan dengan clarithromycin 500 mg 2 kali sehari, dan amoxicillin 1000 mg 2 kali sehari. Kombinasi tersebut digunakan selama 14 hari.[13]
Ulkus Peptikum
Pada pasien ulkus peptikum, omeprazole digunakan dalam dosis 20-40 mg sekali sehari. Pada ulkus duodenum, durasi terapi adalah 4 minggu. Pada ulkus gaster, durasi terapi adalah 8 minggu.
Dosis omeprazole untuk terapi rumatan ulkus peptikum adalah 10-20 mg sekali sehari. Dosis rumatan dapat ditingkatkan hingga 40 mg sesuai respon klinis dan tolerabilitas pasien.[7]
Gastroesofageal Reflux Disease (GERD)
Pada pasien dewasa dengan GERD (gastroesophageal reflux disease), omeprazole 20 mg diberikan sekali sehari selama 4 minggu. Jika terdapat lesi erosif, maka pemberian dapat dilanjutkan hingga 8 minggu. Pada kondisi yang berat, dosis bisa ditingkatkan menjadi 40 mg, diberikan selama 8 minggu. Dosis rumatan adalah 10 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg tergantung respon klinis dan tolerabilitas pasien.
Pada anak, dosis omeprazole disesuaikan dengan usia dan berat badan. Pemberian pada anak di bawah usia 1 tahun tidak disarankan karena aspek keamanan dan efikasi belum diketahui.
- Usia ≥1 tahun dengan berat 10-20 kg: 10 mg sekali sehari, ditingkatkan menjadi 20 mg sekali sehari jika perlu
- 2 tahun dengan berat badan >20 kg: 20 mg sekali sehari, ditingkatkan menjadi 40 mg sekali sehari jika perlu
- Durasi pengobatan: 4-8 minggu[4,7,8]
Sindrom Zollinger-Ellison
Pada kondisi hipersekresi asam akibat sindrom Zollinger-Ellison, dosis omeprazole awal adalah 60 mg sehari. Dosis selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi dan respon masing masing pasien. Jika pasien harus mengonsumsi omeprazole dengan dosis di atas 80 mg, maka dosis dapat diberikan dalam bentuk terbagi.[4,7,8]
Ulserasi Akibat Penggunaan Obat Antiinflamasi Nonsteroid
Pada kasus ulserasi akibat penggunaan OAINS seperti ibuprofen atau naproxen, omeprazole diberikan dalam dosis 20 mg sekali sehari selama maksimal 8 minggu. Dosis rumatan adalah 20 mg sekali sehari.[7]
Sediaan Intravena
Sediaan omeprazole intravena digunakan jika pasien tidak dapat mentoleransi pemberian per oral. Pada pemberian intravena, omeprazole umumnya digunakan dalam dosis 40 mg sekali sehari, via infus selama 20-30 menit. Pemberian diteruskan hingga pasien mampu mentoleransi omeprazole oral.[7]
Penyesuaian Dosis
Keamanan penggunaan omeprazole pada pasien dengan gangguan hati belum diketahui pasti. Kebanyakan ahli merekomendasikan penurunan dosis menjadi 10-20 mg per hari. Penyesuaian dosis terutama disarankan pada kasus esofagitis erosif.
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, tidak ada penyesuaian dosis yang perlu dilakukan.[4,7,8]
Penghentian Terapi
Penurunan bertahap dosis omeprazole selama 2-4 minggu dianjurkan pada pasien yang telah mendapat terapi terus menerus selama 6 bulan atau lebih. Hal ini dilakukan untuk menghindari gejala yang memburuk atau rekurensi. Tidak ada konsensus mengenai cara penghentian terapi terbaik. Beberapa ahli membagi setiap dosis menjadi dua setiap minggu, sedangkan ahli yang lain menyarankan untuk beralih dari dosis dua kali sehari ke dosis pagi sekali sehari.[20,21]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH