Pendahuluan Polietilen Glikol
Polietilen glikol, atau juga ditulis sebagai polyethylene glycol, merupakan golongan obat laksatif osmotik untuk terapi konstipasi pada dewasa. Polietilen glikol lebih disukai dibandingkan agen pencahar lain pada kasus konstipasi kronik dan disimpaksi karena memiliki efek samping minimal.
Polietilen glikol bekerja dengan meningkatkan retensi cairan di usus untuk menjaga konsistensi feses dan melumasi saluran pencernaan sehingga dapat memudahkan proses evakuasi feses. Penggunaan polietilen glikol biasanya akan menghasilkan buang air besar (BAB) dalam 1-3 hari.[1,2]
Pada pasien yang menggunakan polietilen glikol, risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit harus diwaspadai dengan mendorong hidrasi yang memadai. Pemeriksaan EKG perlu dilakukan untuk mendeteksi aritmia jantung pada pasien yang menggunakan polietilen glikol untuk tujuan kolonoskopi.
Penggunaan polietilen glikol juga perlu berhati-hati pada pasien dengan riwayat kejang dan risiko kejang yang meningkat, termasuk penggunaan obat-obatan yang menurunkan ambang kejang. Selain itu, adanya obstruksi usus harus disingkirkan sebelum penggunaan polietilen glikol dalam terapi konstipasi.[1,2,11]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Polietilen Glikol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat untuk saluran cerna[6] |
Subkelas | Katartik[6] |
Akses | Obat bebas[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C Kategori TGA: B1[7,8,10] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah diekskresikan ke ASI[8,10] |
Anak-anak | Keamanan dan efikasi pada pasien pediatri belum diketahui[7] |
Infant | |
FDA | Approved[1,11,12] |