Pengawasan Klinis Karbogliserin
Pengawasan klinis penggunaan karbogliserin diperlukan untuk mewaspadai terjadinya reaksi hipersensitivitas. Dokter juga perlu memastikan pasien menggunakan tetes telinga karbogliserin dengan cara yang tepat, yaitu memiringkan kepala dan mendiamkan karbogliserin dalam telinga selama 2 menit.
Reaksi Hipersensitivitas
Penggunaan tetes telinga karbogliserin dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas, meskipun jarang. Alergi dapat berupa reaksi pada kulit, seperti kemerahan, urtikaria, kulit melepuh, dan mengelupas, juga dapat berupa reaksi pada sistem pernapasan, misalnya sesak napas, mengi, suara serak, atau bengkak pada bibir, lidah, dan tenggorokan. Reaksi hipersensitivitas dapat mengancam nyawa pasien, misalnya karena anafilaksis atau sindrom Stevens-Johnson.[5,9]
Penggunaan Karbogliserin
Dokter perlu menjelaskan cara penggunaan karbogliserin dengan tepat kepada pasien. Dimulai dengan pasien harus memiringkan kepala, lalu meneteskan karbogliserin 5–10 tetes dengan bagian ujung aplikator tidak masuk ke dalam telinga. Lalu, diamkan cairan di dalam telinga selama 2 menit dengan cara tetap memiringkan kepala, atau menyumbat kapas pada liang telinga.
Bersihkan sisa serumen dengan menyemprotkan air hangat menggunakan ear syringe. Penggunaan tetes telinga karbogliserin adalah sebanyak 2 kali per hari, selama 4 hari. Hindari penggunaan karbogliserin pasien memiliki riwayat perforasi membran timpani, misalnya akibat otitis media, keluar cairan dari telinga, maupun baru saja menjalani operasi telinga.[5,9]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra