Oxytocin
Oxytocin atau oksitosin merupakan suatu neuropeptida yang diproduksi di hipotalamus yang berperan dalam proses kemajuan persalinan dan laktasi. Oxytocin yang digunakan untuk proses persalinan ditujukan untuk meningkatkan kontraksi otot rahim guna menginduksi persalinan.
Oxytocin juga dapat merangsang pengeluaran air susu ibu akibat kontraksi dari duktus alveolar payudara. Selain itu, oxytocin juga digunakan untuk mengobati atonia uteri, mencegah perdarahan pasca persalinan, dan untuk menangani abortus inkomplit.[1-4]
Penggunaan oxytocin saat ini bukan hanya untuk indikasi kemajuan persalinan dan merangsang pengeluaran air susu ibu, tetapi oxytocin juga telah dilaporkan memiliki efek antidiuretik dan vasodilatasi. Oxytocin juga dilaporkan dapat meningkatkan aliran darah serebral, koroner, dan renal.[4-6]
Efek samping oxytocin yang tersering dilaporkan berupa eritema pada tempat injeksi, kontraksi yang intens dan sering, mual, muntah, nyeri perut dan hilangnya nafsu makan. Efek samping serius yang pernah dilaporkan adalah aritmia jantung, kejang, reaksi anafilaksis, peningkatan tekanan darah yang ekstrem, dan penglihatan kabur.[2,4,7]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Oxytocin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat yang Mempengaruhi Uterus[4,9] |
Subkelas | Agen oksitosik[4,8] |
Akses | Resep[9,10] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[11] Kategori TGA: A[12] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI[8] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan tidak diketahui[4] |
Infant | |
FDA | Approved[11] |
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji