Pendahuluan Clomipramine
Clomipramine masuk dalam golongan antidepresan trisiklik yang digunakan dalam penanganan gangguan obsesif kompulsif. Obat ini juga digunakan secara off label, misalnya untuk penanganan depresi dan gangguan panik.
Clomipramine bekerja dengan menghambat reuptake neurotransmiter norepinefrin dan serotonin. Meskipun cara kerjanya mirip dengan serotonin selective reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, namun mempunyai keunggulan karena mempunyai aktivitas antikolinergik dan ambang batas overdosis yang lebih rendah.[1,2]
Clomipramine disetujui oleh FDA digunakan untuk indikasi gangguan obsesif kompulsif. Obat ini juga digunakan secara off label untuk indikasi depresi, kecemasan, sindrom katapleksi, insomnia, nyeri neuropatik, nyeri kronik, gangguan body dysmorphic, gangguan panik, ejakulasi dini, enuresis pada anak, dan trikotilomania.[3]
Sama seperti obat antidepresan lain, penggunaan clomipramine membawa risiko peningkatan perilaku bunuh diri, terutama pada populasi anak, remaja, dan dewasa muda. Pemantauan pasien diperlukan selama penggunaan obat ini, dan keputusan untuk meresepkannya harus mempertimbangkan manfaat terapi dibandingkan risiko potensial. Pasien dan pengasuh juga harus diberikan informasi mengenai gejala ideasi bunuh diri agar dapat mengidentifikasi segera dan mencari bantuan medis jika diperlukan.[1-3]
Tabel 1. Deskripsi singkat Clomipramine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Psikofarmaka[7] |
Sub-kelas | Antiobsesi kompulsi[7] |
Akses | Resep[7] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[3] Kategori TGA: C[8] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI[3] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan tidak diketahui pada anak usia di bawah 10 tahun[3] |
Infant | |
FDA | Approved[3] |