Pengawasan Klinis Clomipramine
Pengawasan klinis clomipramine diperlukan terutama terkait dengan efek samping signifikan seperti sindrom serotonin, pemanjangan interval QT, dan ideasi atau perilaku bunuh diri.[1-3]
Evaluasi Awal
Sebelum memulai terapi dengan clomipramine, lakukan evaluasi awal yang komprehensif terhadap riwayat medis dan psikiatri pasien. Periksa riwayat kejang, gangguan bipolar, dan riwayat keluarga terkait penyakit mental. Pertimbangkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan.[1-3]
Pemantauan Selama Terapi
Selama penggunaan clomipramine, pantau secara rutin gejala depresi, kegelisahan, atau gangguan obsesif-kompulsif. Amati perubahan perilaku, terutama tanda-tanda akathisia, impulsivitas, atau gejala mania yang mungkin muncul. Lakukan evaluasi rutin terhadap kesejahteraan pasien, termasuk pemantauan tekanan darah, denyut jantung, dan berat badan.[1-3]
Pemantauan Efek Samping
Awasi kemungkinan efek samping, seperti gangguan kardiovaskular dan gangguan neuropsikiatrik. Perhatikan tanda-tanda efek samping serius seperti sindrom serotonin, perubahan pada sel darah, dan kerusakan hati.
Pada pasien dengan riwayat bipolar, lakukan pemeriksaan khusus untuk mengidentifikasi potensi unmasking bipolar disorder.
Pada periode penyesuaian dosis, perhatikan perubahan gejala dan respons pasien. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian dosis secara hati-hati dengan mempertimbangkan manfaat terhadap risiko.[1-3]
Pemantauan Efek Kardiak
Pasien yang mendapatkan clomipramine sebaiknya menjalani pemantauan fungsi jantung, elektrokardiogram (EKG), dan tekanan darah, khususnya pada pasien dengan riwayat gangguan jantung.[1,2]
Pemantauan Risiko Bunuh Diri
Pengawasan juga diperlukan terkait dengan potensi perburukan gejala depresi dan peningkatan risiko ideasi atau perilaku bunuh diri, terutama pada anak, remaja, dan dewasa muda.[1,2]
Pemantauan Sindrom Serotonin
Awasi terjadinya sindrom serotonin, terutama untuk pasien memiliki peningkatan risiko, misalnya menggunakan obat serotonergik lain.[1-3]
Pemantauan Selama Tapering dan Penghentian Terapi
Saat merencanakan penghentian terapi, lakukan pemantauan ketat terhadap gejala withdrawal. Perhatikan perubahan dalam mood, kegelisahan, atau gejala lain yang dapat muncul selama proses penghentian terapi.[1-3]