Pengawasan Klinis Escitalopram
Pengawasan klinis yang dilakukan pada pengguna escitalopram meliputi beberapa parameter, yaitu gejala klinis pasien, ide bunuh diri, dan perubahan perilaku seperti timbulnya kecemasan, iritabilitas, impulsivitas, dan kegelisahan.
Selain itu, fungsi hati, fungsi ginjal, status elektrolit, perubahan elektrokardiogram, tanda sindrom serotonin, serta gejala putus obat ketika menghentikan escitalopram juga perlu diawasi. Tanda dan gejala putus obat yang bisa terjadi adalah pusing, agitasi, dan gangguan sensorik.
Elektrokardiogram dilakukan karena adanya risiko perpanjangan QT interval, terutama pada pasien usia >65 tahun atau pasien dengan riwayat aritmia di keluarga.[1,4,10]