Indikasi dan Dosis Serum Antidifteri
Indikasi serum antidifteri adalah pengobatan difteri, termasuk dugaan kasus difteri tanpa menunggu konfirmasi bakteriologis adanya infeksi Corynebacterium ulcerans atau C. diphtheria. Dosis dari serum antidifteri tergantung dari tingkat keparahan dan durasi penyakit, berkisar antara 20.000-100.000 IU.[1,8,9]
Infeksi Difteri
Serum antidifteri diberikan pada kasus infeksi ataupun sebagai profilaksis.[1,7]
Indikasi Terapeutik
Serum antidifteri diberikan bersama antibiotik pada pasien yang diduga mengalami difteri atau yang sudah terkonfirmasi. Saat ini, serum antidifteri tidak diberikan lagi secara rutin sebagai profilaksis atau pada infeksi non respiratorik, misalnya difteri kutaneus, karena risiko hipersensitivitas yang tinggi.
Absorpsi toksin dari kulit sedikit, sehingga risiko pemberian serum antidifteri akan lebih besar dibandingkan dengan potensi manfaat. Serum antidifteri dapat dipertimbangkan pada ulkus kutaneus berukuran besar (>2 cm) dan bermembran.[7]
Tanda yang meningkatkan kecurigaan akan kasus difteri adalah pasien dengan gejala klinis menyerupai difteri dan adanya salah satu dari:
- Tidak ada diagnosis lain yang pasti
- Perjalanan penyakit cenderung memburuk
- Riwayat bepergian ke wilayah endemi atau epidemis difteri
- Riwayat paparan terhadap orang yang bepergian ke wilayah endemi atau epidemis difteri
- Riwayat paparan terhadap anjing, kucing, atau hewan menyusui
- Tidak pernah divaksinasi atau tidak mendapatkan vaksinasi difteri toksoid yang terbaru[1]
Indikasi Profilaksis
Indikasi penggunaan serum antidifteri sebagai profilaksis adalah pada pasien yang:
- Memiliki riwayat paparan terhadap diphteriae atau Corynebacteria toksigenik lainnya, tidak mendapatkan vaksin difteri yang terbaru, dan ada kesulitan dalam memantau kondisi klinis pasien atau tidak dapat melakukan pemeriksaan lanjutan termasuk kultur dari bakteri
- Pasien yang memiliki riwayat paparan injeksi terhadap toksin atau diduga toksin dari difteri, misalnya petugas laboratorium[1]
Dosis
Tidak ada perbedaan dosis anak dan dewasa. Pemberian serum antidifteri dilakukan setelah menjalani tes sensitivitas. Dosis diberikan dalam sekali pemberian, kecuali pada prosedur desensitisasi.
Serum antidifteri dianjurkan diberikan secara intravena. Dosis sebaiknya dicampur dalam 250–500 mL cairan salin normal dan diberikan secara perlahan-lahan selama 2–4 jam. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan klinis pasien seperti tertera pada Tabel 1.[1,8]
Tabel 1. Dosis Serum Antidifteri
Presentasi Klinis | Dosis Serum (Jumlah Ampul) |
Difteri faring dan laring dalam durasi 2 hari | 20.000 – 40.000 IU (2 – 4) |
Difteri nasofaring | 40.000 – 60.000 IU (4 – 6) |
Gejala ekstensif selama 3 hari, atau pasien dengan pembengkakan difus pada leher | 80.000 – 100.000 IU (8 – 10) |
Hanya lesi pada kulit (kasus jarang) | 20.000 – 40.000 IU (2 – 4) |
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, 2023.[1]
Dosis Profilaksis
Dosis profilaksis serum antidifteri diberikan setelah melakukan tes sensitivitas. Apabila tes sensitivitas negatif, dosis profilaksis adalah 10.000 unit secara intramuskular. Apabila tes sensitivitas positif, maka pasien menjalani prosedur desensitisasi terlebih dahulu dan kemudian berikan 10.000 unit secara IM.[1]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani