Pendahuluan Vaksin Haemophilus influenzae Tipe B
Vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HiB) adalah vaksin yang bermanfaat untuk mencegah penyakit akibat infeksi Haemophilus influenzae tipe B pada balita, seperti meningitis dan pneumonia. Infeksi HiB juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti infeksi saluran pernapasan atas, epiglotitis, artritis septik, selulitis, perikarditis purulen, dan bakteremia.[1-3]
Vaksin HiB diberikan pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, dengan rekomendasi jadwal berdasarkan CDC yaitu diberikan sebanyak 3 kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan dan satu kali pengulangan pada saat usia 12-15 bulan. Rekomendasi jadwal berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yaitu sebanyak 3 kali saat anak berusia 2, 3, 4 bulan dan booster satu kali saat anak usia 18 bulan. Dosis vaksin HiB yaitu 0,5 ml diberikan secara intramuskuler.[1,4]
Efek samping pemberian vaksin HiB umumnya ringan, seperti eritema dan bengkak pada lokasi suntikan, serta demam. Namun dapat juga terjadi alergi berat atau reaksi anafilaksis. Sediaan kombinasi vaksin HiB dengan vaksin difteri, pertusis, tetanus, dan polio dilaporkan mengandung sejumlah kecil neomycin dan polymyxin B, sehingga penggunaan perlu berhati-hati pada pasien yang alergi terhadap kedua obat tersebut.[1,3,5]
Di Indonesia, vaksin Haemophilus influenzae tipe B tersedia dalam merek dagang Act-HIB®. Selain itu, terdapat sediaan kombinasi dengan vaksin lain dalam merek dagang Pediacel®, Infanrix®, Pentabio®, Pentaxim®, dan Synflorix®.[13]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Haemophilus Influenzae Tipe B
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin, Antiserum, dan Imunoglobulin[6,7] |
Subkelas | Vaksin[6] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[8] |
Kategori TGA: B1 atau B2 tergantung merek dan kombinasi vaksin[9] | |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI[3,10] |
Anak-anak | Aman digunakan untuk anak-anak[3] |
Infant | Aman untuk digunakan bayi ≥6 minggu[3] |
FDA | Approved[3] |
Penulisan pertama oleh: dr. Jennifer