Indikasi dan Dosis Vaksin Varicella
Indikasi vaksin varicella adalah untuk memberikan proteksi terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV), yaitu cacar air. Vaksin varicella direkomendasikan pada pasien berusia >12 bulan.[4]
Dosis
Pemberian vaksin varicella untuk mencegah penyakit cacar air atau chicken pox. Menurut Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP), vaksin varicella untuk anak diberikan dalam 2 dosis. Vaksin varicella diberikan secara injeksi subkutan atau intramuskular.[4]
Rekomendasi WHO
WHO menyatakan bahwa rekomendasi dosis dan interval antar dosis mungkin saja bervariasi antar produsen vaksin. WHO tidak memiliki spesifikasi khusus untuk jumlah plaque forming units (PFU) per dosis vaksin.[12]
Secara umum, vaksin varicella sediaan tunggal (monovalen) dapat diberikan dengan ketentuan:
- Vaksin diberikan dalam 1 atau 2 dosis untuk anak-anak
- Individu berusia ≥13 tahun disarankan mendapat 2 dosis
- Pada anak-anak, rekomendasi interval antar dosis minimal 6 minggu atau 3 bulan
- Pada dewasa, minimal interval 4‒6 minggu[12]
Sementara itu, vaksin varicella kombinasi dengan dengan dengan vaksin measles, vaksin mumps dan vaksin rubella (MMRV) diberikan dengan ketentuan:
- Vaksin diberikan untuk usia 9 bulan hingga 12 tahun
- Jika diberikan dalam 2 dosis, maka minimum interval 4 minggu
- Lebih disarankan pemberian dosis kedua pada 6 minggu hingga 3 bulan setelah dosis pertama, atau ketika pasien berusia 4‒6 tahun[12]
Rekomendasi IDAI
Di dalam jadwal imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, imunisasi varisela diberikan mulai umur 12–18 bulan. Pada umur 1–12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Pada umur >13 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 4‒6 minggu.[13]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini